Internasional
Presiden Azerbaijan Melakukan Tur ke Wilayah yang Direbut Dari Armenia, Warga Sambut Dengan Meriah
Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev dan istrinya melakukan tur ke wilayah yang direbut kembali dari pasukan Armenia dalam bentrokan sengit atas wilayah
SERAMBINEWS.COM, BAKU -Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev dan istrinya melakukan tur ke wilayah yang direbut kembali dari pasukan Armenia dalam bentrokan sengit atas wilayah Nagorno-Karabakh.
Perang itu telah berakhir melalui Rusia dan Turki, sehingga Armenia mengalami kekalahan memalukan yang berimbas kerusuhan di negaranya.
Pekan lalu, Baku dan Yerevan menandatangani kesepakatan perdamaian yang ditengahi Moskow untuk mengakhiri enam minggu pertempuran di Nagorno-Karabakh.
Perang itu telah menyebabkan ribuan orang tewas dan membuat puluhan ribu orang mengungsi, lansir AFP, Selasa (17/11/2020).
Baca juga: VIDEO - Presiden Azerbaijan Sopiri Mobil Saat Pantau Kota yang Telah Dibebaskan dari Armenia
Di bawah kesepakatan yang memicu perayaan di Azerbaijan dan kemarahan di Armenia, Yerevan setuju untuk menyerahkan sebagian wilayah yang disengketakan ke Baku.
Termasuk wilayah lain yang dikendalikan oleh separatis Armenia sejak perang yang menghancurkan pada 1990-an.
Kerumunan yang bersorak menyambut orang kuat Ilham Aliyev dan Ibu Negara Mehriban Aliyeva saat melakukan perjalanan ke Distrik Jebrayil dan Fizuli pada Senin (16/11/2020).
Keduanya mengenakan seragam militer, tetapi gambar dan video dirilis pada Selasa (17/11/2020) oleh kepresidenan Azerbaijan.
"Tidak akan ada status otonom untuk Karabakh, karena Azerbaijan adalah negara yang bersatu," kata Aliyev saat mengendarai mobil lapis baja AzerKan buatan Azerbaijan melalui jalan-jalan di Distrik Fizuli.
Baca juga: VIDEO - Presiden Azerbaijan ILHAM ALIYEV Disambut Antusias Rakyatnya di Fuzuli
Istrinya yang juga Wakil Presiden Pertama negara kaya minyak itu berciuman saat berswafoto di ponselnya.
Berpegangan tangan, pasangan itu mengambil foto dengan latar belakang jembatan Khudaferin abad pertengahan di perbatasan negara itu dengan Iran.
Sebelumnya berada di bawah kendali separatis Armenia selama hampir tiga dekade.
"Orang-orang Armenia telah menghancurkan segalanya di sini dan akan menjawabnya di pengadilan internasional," kata Aliyev sambil menunjuk Kota Jebrayil yang hancur.
"Lihat apa yang dilakukan musuh jahat itu terhadap kota Jebrayil," tanyanya.
"Tujuan mereka adalah agar orang Azerbaijan tidak pernah kembali ke sini," tambahnya.