Berita Abdya

Era Rakit Krueng Teukueh Abdya Segera Berakhir, Jembatan Rangka Baja Panjang 60 Meter Hampir Rampung

Pemerintah kembali mengalokasikan anggaran sebesar Rp 12, 117 miliar sumber dana APBA-Otsus Aceh tahun 2020 untuk Proyek Jembatan Rangka Baja

Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Mursal Ismail
KIRIMAN MUHIBUDDIN
Proyek Jembatan Rangka Baja Krueng Teukueh di Desa Lama Tuha, kawasan terpencil Kecamatan Kuala Batee, Kabupaten Abdya, menyerap anggaran Rp 12,117 miliar sumber dana APBA-Otsus tahun 2020, sudah rampung sekitar 85 persen hingga Jumat (20/11/2020). Jembatan menghubungkan Dusun Drien Leukiet Desa Blang Makmur dengan Desa Lama Tuha, ini akan mengakhiri era rakit penyeberangan selama bertahun-tahun. 

Pemerintah kembali mengalokasikan anggaran sebesar Rp 12, 117 miliar sumber dana APBA-Otsus Aceh tahun 2020 untuk Proyek Jembatan Rangka Baja Krueng Teukueh sepanjang 60 meter.

Laporan Zainun Yusuf | Aceh Barat Daya

SERAMBINEWS.COM,BLANGPIDIE - Rakit terbuat dari drum menjadi andalan penyeberangan masyarakat, terutama petani di Krueng (Sungai) Teukueh, Desa Lama Tuha, Kecamatan Kuala Batee, Abdya.

Beroperasi akhir tahun 2008, rakit ini mampu  menampung maksimal 22 sepeda motor (sepmor) dan 30 warga untuk menyeberangi aliran sungai besar selebar 60 meter itu.

Lahan kosong kawasan Desa Lama Tuha, daerah terpencil di seberang sungai Krueng Teukueh telah berkembang menjadi sentra lahan pengembangan perkebunan kelapa sawit rakyat.

Tanaman kelapa sawit yang ditanam sejak 11 tahun lalu sudah lama berproduksi. 

Jalur pendek untuk menjangkau kawasan perkebunan di Lama Tuha dari Dusun Drien Leukiet, Desa Blang Makmur itu hanya berjarak 8 kilometer (km).

Namun, jalur ini harus menggunakan jasa rakit penyeberangan Krueng Teukueh. 

Baca juga: VIDEO Aksi Abusyik Taklukkan Jalur Ekstrem ke Lingkok Kuwieng, Grand Canyonnya Aceh

Baca juga: Jangan Bingung, Ini 5 Cara Menunjukkan Rasa Kepedulian Terhadap Pasangan

Baca juga: Pagar Listrik Anti Gajah Sudah Tiba, FKL Tunggu Kesiapan Dana dari Petani untuk Pemasangan

Memang ada jalur darat tembus langsung dari dan ke kawasan Lama Tuha (tanpa menggunakan jasa rakit), yaitu dari Pasar Pantee Rakyat, Kecamatan Babahrot.

Tapi, jalur ini jarak tempuh sangat jauh, mencapai sekitar 37 km. Jalur darat tanpa rakit ini menjadi lintasan angkutan Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit produksi Lama Tuha.        

Sedangkan masyarakat dan petani memilih menggunakan rakit Krueng Teukueh menuju kawasan perkebunan Lama Tuha.

Rakit penyeberangan Krueng Teukueh beroperasi setiap hari dari pagi sampai malam melayani jasa penyeberangan.

Khusus hari Sabtu dan Minggu, rakit ini harus melayani ratusan warga menggunakan sepmor menuju lokasi perkebunan di Lama Tuha.

Pengguna jasa rakit harus antre di dua sisi sungai menunggu giliran menyeberang.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved