Tips Kesehatan
Keputihan Saat Hamil, Moms Kenali Yuk Penyebab, Jenis, dan Cara Mengatasinya
Kehamilan menyebabkan perubahan pada keputihan yang dapat bervariasi dalam warna, tekstur, volume dan ketebalan.
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Mursal Ismail
Peningkatan pelepasan ini disebabkan oleh kadar hormon estrogen yang lebih tinggi dan perubahan pada serviks selama kehamilan.
Volume keputihan meningkat selama kehamilan untuk menurunkan risiko infeksi vagina dan rahim.
Baca juga: Sudah Menikah, Namun tak Kunjung Mendapat Momongan? Ini 13 Tips Agar Moms Cepat Hamil
Keputihan menjadi berat selama berminggu-minggu terakhir kehamilan Anda dan biasanya berwarna merah muda.
Lendirnya lengket dan memiliki konsistensi seperti jeli, yang menandakan bahwa tubuh Anda sedang mempersiapkan persalinan.
Namun, banyak wanita mungkin memperhatikan warna keputihan yang berbeda selama kehamilan, yang mungkin mengindikasikan masalah kesehatan tertentu.
Apa Perbedaan Warna Keputihan Selama Kehamilan?
Bening atau putih susu
Cairan yang sehat dan normal berwarna putih jernih atau putih susu dan memiliki bau yang ringan.
Wanita yang sedang hamil dan belum mencapai kehamilan cukup bulan (sekitar 40 minggu) sebaiknya berkonsultasi dengan dokter jika mengalami peningkatan keputihan bening yang menjadi kental dan seperti agar-agar.
Perubahan ini mungkin mengindikasikan persalinan prematur.
Putih dan kental
Jika kotorannya menggumpal dan berwarna putih atau putih pudar, ini mungkin mengindikasikan infeksi jamur.
Baca juga: 100 Nama Bayi Muslim untuk Putra-putri, Bermakna Baik, Modern dan Unik, Bisa Jadi Ide Moms
Infeksi jamur sering terjadi selama kehamilan karena perubahan hormonal dapat mengganggu keseimbangan pH vagina.
Gejala infeksi jamur termasuk gatal pada vagina, rasa terbakar dan nyeri saat buang air kecil atau saat berhubungan seksual.
Hijau atau kuning