Internasional
PBB Minta Pemerintah Ethiopia Lindungi Warga Sipil Tigray
PBB mendesak pihak berwenang Ethiopia untuk memastikan perlindungan warga sipil saat tentara berencana menyerang ibu kota wilayah utara Tigray.
SERAMBINEWS.COM, ADDIS ABABA - PBB mendesak pihak berwenang Ethiopia untuk memastikan perlindungan warga sipil saat tentara berencana menyerang ibu kota wilayah utara Tigray.
Perdana Menteri Abiy Ahmed pada Minggu (22/11/2020) mengumumkan batas waktu 72 jam bagi pejuang di kawasan itu untuk menyerah.
Tentara memperingatkan 500.000 penduduk Mekelle bahwa tentara akan mengepung kota dan menyerangnya.
Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF), yang menguasai wilayah pegunungan, telah berjanji untuk terus bertempur.
Konflik tersebut dilaporkan telah menewaskan ratusan orang dan membuat ribuan orang mengungsi dalam beberapa pekan terakhir.
PBB telah memperingatkan hal itu dapat memicu krisis kemanusiaan.
Baca juga: PM Ethiopia Ultimatum Temannya, Pemimpin Pemberontak Tigray Segera Menyerah, Hanya 72 Jam Lagi
"Pihak berwenang harus menjamin keselamatan pekerja bantuan dan warga sipil," kata Catherine Sozi, Koordinator Kemanusiaan PBB untuk Ethiopia, kepada Reuters, Senin (23/11/2020).
Sedanghkan Direktur Eksekutif Human Rights Watch Kenneth Roth mengatakan:
"Ethiopia memiliki kewajiban untuk terhindar dari bahaya bahkan mereka yang tinggal di Mekelle, tidak hanya mengancam, tetapi 'tidak akan ada belas kasihan'."
Pada Minggu seorang juru bicara militer Ethiopia mengatakan kepada penduduk kota itu untuk menyelamatkan diri sebelum serangan di kota itu dimulai.
Baca juga: PBB Persiapkan Kemungkinan 200.000 Pengungsi Ethiopia di Sudan, 32.000 Orang Telah Lari dari Tigray
Pemerintah Ethiopia menuduh pasukan TPLF menghancurkan infrastruktur termasuk bandara di kota wisata kuno Aksum, lapor situs berita Fana yang berafiliasi dengan negara.
Berbagi gambar landasan pacu yang dibajak, menuduh para pejuang merusak ekonomi kawasan.
TPLF belum mengomentari tuduhan tersebut tetapi pemimpinnya Debretsion Gebremichael mengatakan pasukannya telah berhasil menghentikan serangan pasukan federal.
"Mereka mengirimkan gelombang demi gelombang tetapi tidak berhasil," katanya.
Baca juga: Panglima Militer Ethiopia Menuduh Sekjen WHO Dukung Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF)
Pemerintah mengatakan pasukannya mengambil alih kota Adwa, Aksum, Raya dan Shire pekan lalu.
Namun, informasi sulit untuk dikonfirmasi dan klaim tidak dapat diverifikasi secara independen karena sambungan telepon dan internet telah terputus sejak awal konflik.(*)