Berita Lhokseumawe

Yuk Intip Cara Penerapan Protkes Covid-19 di SMAN 1 Lhokseumawe, Waktu Pulang Pun Siswa Wajib Antri

Namun pastinya, karena masih suasana pandemi Covid-19 ini, setiap sekolah harus mampu menerapkan protokol kesehatan (protkes) secara ketat.

Penulis: Saiful Bahri | Editor: Saifullah
Serambi Indonesia
Proses belajar mengajar tatap muka di SMA Negeri 1 Lhokseumawe, Rabu (25/11/2020). 

Laporan Saiful Bahri | Lhokseumawe

SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Seluruh SMA, SMK ,dan SLB di Kota Lhokseumawe secara serentak pada Rabu (25/11/2020) hari ini, mulai menggelar proses belajar mengajar (PBM) secara tatap muka.

Namun pastinya, karena masih suasana pandemi Covid-19 ini, setiap sekolah harus mampu menerapkan protokol kesehatan (protkes) secara ketat.

Ternyata perlu dicontoh bagaimana serius dan ketatnya penerapan protokol yang diterapkan di SMA Negeri 1 Lhokseumawe. Dari awal para siswa datang hingga pulang, penerapan protokol kesehatan terus berlangsung.

Kepala SMA Negeri 1 Lhokseumawe, Nurasmah, SPd, MPd menyebutkan, sekarang in, di sekolah tersebut sudah dibentuk Tim Satgas Covid-19.

Tugas dari tim itu adalah mengukur suhu tubuh setiap siswa yang baru datang, memastikan air dan sabun di wastafel selalu ada, serta bertugas mengontrol siapa siswa yang tidak bawa masker.

Baca juga: Larang Petasan dan Terompet, Bupati Aceh Tamiang Ajak Warga Ramaikan Masjid di Malam Tahun Baru

Baca juga: Nazaruddin Pimpin Pustakawan Aceh, Setelah Unggul dari Dua Rival, Ini Proses Pemilihannya

Baca juga: Ulang Tahun Pernikahan ke-25? Begini Ucapan Menyentuh Hati untuk Orang Terkasih

"Bila ada siswa yang tak bawa masker maka ada dibagikan secara gratis. Karena kita ada sediakan masker di sekolah," katanya.

Sarana penunjang dalam penerapan protokol kesehatan, sebut dia, ada disediakan 25 wastefel di setiap sudut sekolah, terutama di dekat kelas. Di samping juga ditempel sejumlah baliho tentang tata cara menjalankan protokol kesehatan.

Untuk sistem belajar, setiap siswa hanya belajar tatap muka tiga hari dalam sepekan. Hal ini sehubungan jumlah siswa dalam satu ruang dibatasi yakni hanya 18 orang.

"Jadi, setiap siswa, tiga hari belajar di sekolah dan tiga hari tetap belajar secara virtual. Untuk jam belajar, dari pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 12.20 WIB," bebernya.

Terkait proses kedatangan siswa ke sekolah hingga pulang, lanjut Nur Asmah, para siswa mulai datang sekitar pukul 07.15 WIB.

Baca juga: Fee Dana Pokir Dewan Ternyata Hukumnya Haram, Begini Penjelasan Abu Cot Trueng dalam Muzakarah Ulama

Baca juga: Lantik Ketua Pemuda Suro Makmur, Bupati Aceh Singkil Sampaikan Pesan Ini

Baca juga: Guru dan Siswa di MTsN 4 Pidie Gelar Yasinan & Dhuha Bersama, Peringati HUT PGRI dan HGN ke-75

Masuk pintu gerbang sekolah, maka siswa akan dicek suhu tubuh. Di lokasi cek suhu tubuh, juga dibuat garis antri yang jaraknya sesuai dengan protokol kesehatan.

Bila suhu tubuh siswa normal, maka dipersilahkan masuk. Sedangkan bila nantinya ada yang sedang demam, maka akan langsung dibawa ke ruang Unit Kesehatan Sekolah (UKS).

“Di UKS juga disediakan APD. Sampai di UKS, maka tim kita akan berkoordinasi dengan pihak rumah sakit terdekat serta menghubungi orang tua siswa," terang dia.

Selanjutnya, bagi siswa yang suhu tubuh normal, maka langsung melanjutkan belajar di dalam kelas. Jarak duduk antara satu siswa dengan siswa lain sesuai protokol kesehatan dan wajib gunakan masker.

"Bagi siswa juga kita wajibkan membawa bekal dari rumah. Karena kantin tidak buka," tukas Kepala SMAN 1 Lhokseumawe ini.

Baca juga: Milenial Diajak Persiapkan Resolusi dengan Investasi

Baca juga: Pangdam Jaya Dudung Abdurachman: FPI Tidak Ada Masalah, Tapi Jaga NKRI, Jangan Merasa Paling Benar

Baca juga: Master Plan Usulan Perluasan Bandara di Nagan Raya sudah ke Pusat

Saat jam belajar berakhir, maka jadwal pulang antar satu kelas dibedakan, ini untuk menghindari berkumpul siswa.

"Saat waktu pulang tiba, maka piket akan mengkoordinir jadwal pulang untuk setiap lokal. Misalnya, pertama keluar bagi siswa lokal A,” papar dia.

“Lima menit kemudian, saat seluruh siswa lokal A keluar dari gerbang sekolah, baru boleh siswa lokal B keluar kelas. Begitu seterusnya, sehingga tidak ada kesempatan siswa berkumpul," imbuhnya.

Ditambahkan Nurasmah, kalau pihaknya akan terus berkomitmen menjalankan protokol kesehatan di sekolah selama kondisi masih pandemi Covid-19.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved