Peneliti di Kamboja dan Jepang Temukan Virus Corona pada Kelelawar yang Ditangkap Tahun 2010

Diberitakan Xinhua, virus di Kamboja ditemukan pada dua ekor kelewar yang disimpan dalam freezer.

Editor: Amirullah
pixabay.com
ILUSTRASI Kelelawar 

Virus dikenal bermutasi sepanjang waktu, dan beberapa virus seperti virus flu berubah lebih sering daripada virus lainnya.

Mayoritas mutasi bersifat netral, tetapi beberapa dapat menguntungkan atau merugikan virus itu sendiri.

(Ilustrasi virus corona (CDC) (CDC))

Selain itu, beberapa mutasi juga bisa membuat vaksin menjadi kurang efektif.

Ketika virus bermutasi seperti ini, vaksin yang digunakan untuk melawan virus harus rutin disesuaikan untuk memastikan vaksin mencapai targetnya dengan tepat.

Francois Balloux, seorang guru besar di UCL yang juga ikut dalam penelitian itu, mengatakan sejauh ini temuan mutasi belum mengancam kemanjuran vaksin Covid-19 yang dikembangkan.

Meski demikian, dia memperingatkan bahwa peluncuran vaksin dalam waktu dekat bisa memberikan tekanan selektif baru bagi virus.

Tekanan selektif ini membuat virus bermutasi karena mencoba menghindari sistem kekebalan manusia.

"Virus ini mungkin mendapatkan mutasi untuk lolos dari vaksin di masa depan, tetapi kami yakin bahwa kami akan bisa menghadangnya dengan segera, yang memungkinkan untuk memutakhirkan vaksin suatu saat jika diperlukan."

()Ilustrasi vaksin Covid-19 (SHUTTERSTOCK/solarseven)

Hasil penelitian tentang mutasi ini diterbitkan secara lengkap pada hari Rabu dalam jurnal Nature Communicarions.

Tim peneliti dari UCL, Oxfod University, Cirad, dan Universite de la Reunion menganalisis genom virus dari 46,723 orang yang terjangkit Covid-19 dari 99 negara, yang dikumpulkan hingga akhir Juli 2020.

Peneliti mengatakan di antara lebih dari 12.706 mutasi yang teridentifikasi, ada sekitar 398 yang tampak terjadi secara berulang dan independen.

Mereka tidak menemukan satu pun bukti bahwa mutasi yang umum terjadi itu meningkatkan kemampuan penularan virus.

Sebaliknya, mayoritas mutasi bersifat netral bagi virus penyebab Covid-19 itu.

Vaksin mungkin harus disesuaikan

Meski belum atau tidak ada hingga saat ini, beberapa waktu lalu ilmuwan sempat menduga ada mutasi virus corona yang membuatnya lebih mudah menular.

Sumber: TribunnewsWiki
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved