Breaking News

Internasional

Pembunuhan Ilmuwan Nuklir Iran Menimbulkan Pertanyaan Keterlibatan AS

Pemerintah Iran dengan cepat menyalahkan Israel atas pembunuhan ilmuwan nuklir topnya, Mohsen Fakhrizadeh.

Editor: M Nur Pakar
AFP/Nir KAFRI
Pengambilan gambar dari rekaman video AFPTV pada 30 April 2018, menunjukkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan pidato tentang program nuklir Iran di Tel Aviv, dengan slide di belakangnya, ilmuwan Iran Mohsen Fakhrizadeh. 

Trump pada Jumat (27/11/2020), me-retweet beberapa laporan yang menyoroti pembunuhan itu.

Bagi banyak orang, Fakhrizadeh digantung di atas Pedang Damocles setelah namanya disebut oleh perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu selama presentasi Mei 2018.

Seusai file yang secara diam-diam dicuri oleh Mossad yang merinci program nuklir Iran.

Netanyahu memberi Fakhrizadeh profil tinggi yang seharusnya juga memberinya perlindungan.

Jadi fakta bahwa regu pembunuh bisa mengeluarkannya akan menimbulkan pertanyaan mendesak tentang kelemahan pasukan keamanan Iran.

Meskipun kematiannya merupakan pukulan bagi ambisi nuklir Iran, mereka tidak bergantung pada satu orang.

Namun, dalam istilah praktis, ini akan mengguncang pembentukan keamanan internal Iran karena sekarang banyak yang akan takut siapa yang akan menjadi berikutnya.

Baca juga: Partai Demokrat Keluarkan Peringatkan, Perintah Trump Dapat Memicu Pemecatan Massal Pegawai Negeri

Pembunuhan ini terjadi hanya beberapa hari setelah Iran terlibat dalam pertukaran tahanan untuk tiga warganya yang merupakan bagian dari plot yang gagal untuk membunuh diplomat Israel di Bangkok, Thailand pada 2012.

Plot itu sebagai balas dendam atas rangkaian pembunuhan ilmuwan nuklir Iran sekitar waktu itu.

Iran diperkirakan akan membalas lagi.

Dunia akan mengawasi dengan seksama, terutama Joe Biden.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved