Berita Banda Aceh

Gedung Onkologi RSUZA Diperkirakan Rampung Tahun Depan, Tak ada Lagi Pasien Kanker Harus Dirujuk

Hal ini menyusul Pemerintah Aceh memplot anggaran untuk pembangunan lanjutan Gedung Onkologi Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh

Penulis: Herianto | Editor: Mursal Ismail
For Serambinews.com
Direktur Rumah Sakit Umum dr Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh, dr Azharuddin SpOT, K-Spine FICS 

Hal ini menyusul Pemerintah Aceh memplot anggaran untuk pembangunan lanjutan Gedung Onkologi Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh Rp 188 miliar.
 

Laporan Herianto | Banda Aceh 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Gedung Onkologi (kanker) Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh diperkirakan rampung tahun depan atau tahun 2021. 

Perkiraan rampungnya Gedung Onkologi RSUZA ini disampaikan Direktur RSUZA, Dr Azharuddin kepada Serambinews.com, Minggu (29/11/2020).

Hal ini menyusul Pemerintah Aceh memplot anggaran untuk pembangunan lanjutan Gedung Onkologi Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh Rp 188 miliar.

Anggaran itu diplot dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Aceh (RAPBA) 2021 yang saat ini dalam proses pembahasan antara eksekutif dan legislatif.

“Dengan tambahan dana sebesar itu, gedungnya bisa rampung.

Tapi untuk pengoperasiannya, masih membutuhkan bantuan peralatan dari Kemenkes dan Pemerintah Aceh,” kata Direktur RSUZA, Dr Azharuddin kepada Serambinews.com, Minggu (29/11/2020).

Baca juga: VIDEO Ngopi Pinggir Pantai Tren Masa Kini Kaum Millenial di Kota Banda Aceh

Baca juga: Dana tak Terduga dalam RAPBA 2021 Rp 326 Miliar, Naik 276%, untuk Bencana Alam & Penanganan Corona

Baca juga: Video Viral Rekaman CCTV Anak Lepas dari Pengawasan saat Isi BBM, Setelah Itu Inilah yang Terjadi

Pada awal pembangunan gedung ini mulai dilaksanakan tahun 2017 lalu, ungkap Azharuddin, Kemenkes telah menjanjikan akan membantu mesin peralatan pengobatan RS Kanker senilai Rp 80 miliar.

Tapi, akibat dua tahun berturut-turut, pelaksanaan lelang pembangunan gedung Onkologi itu gagal karena pemenang lelang perusahaan sudah dicoret, maka penyaluran bantuan ini ditunda. 

Oleh karena itu, kata Azharuddin, pihaknya bersama Dinkes Aceh akan mengusulkan kembali permohonan permintaan peralatan mesin pengobatan penyakit kanker itu kepada Kemenkes.

“Usulan itu akan kita sampaikan tahun depan, setelah pembangunan gedung Onkologi selesai 100 persen,” kata Azharuddin. 

Azharuddin mengatakan peralatan ini sangat dibutuhkan. 

Pasalnya, selama ini setiap tahun jumlah pasien kanker yang harus dirujuk RSUZA ke Medan dan Jakarta untuk pengobatan lanjutan mencapai 100 – 500 orang.

Dengan demikian diharapkan ketika gedung tersedia dan peralatan mencukupi, pasien kanker dari Aceh tak ada lagi yang harus dirujuk ke Medan atau Jakarta yang membutuhkan biaya banyak dan harus menunggu antrean di sana.

Sedangkan untuk dokter spesialis yang bisa mengoperasikan alat tersebut dipastikan Azharuddin sudah ada di RSUZA. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved