IDI Sebut 180 Dokter Meninggal Terpapar Virus Corona

Data tersebut merupakan akumulasi selama pandemi virus corona menyerang Indonesia sejak 3 Maret lalu.

Reuters
Dokter merawat pasien yang menderita penyakit virus Corona di Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit Robert Ballanger di Aulnay-sous-Bois dekat Paris, Prancis, Senin (26/10/2020). 

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Jumlah tenaga medis, khususnya dokter yang meninggal terpapar Covid-19 kian hari makin bertambah.

Hingga Sabtu 28 November 2020, tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mencatat sebanyak 180 dokter meninggal akibat terpapar virus corona tersebut. Ratusan dokter yang meninggal itu tersebar di beberapa provinsi Indonesia.

Data tersebut merupakan akumulasi selama pandemi virus corona menyerang Indonesia sejak 3 Maret lalu.

Secara jumlah, kematian dokter terbanyak berasal dari Jawa Timur. Disusul DKI Jakarta, Sumatera Utara, dan Jawa Tengah.

Rinciannya, Jawa Timur sebanyak 38 dokter, DKI Jakarta 27 dokter, Sumatera Utara 24 dokter, Jawa Tengah 15 dokter, Jawa Barat 14 dokter, Sulawesi Selatan 7 dokter, Banten 7 dokter, Bali dan Aceh masing-masing 6 dokter.

Kemudian Riau, Yogyakarta dan Kalimantan Timur mencatat masing-masing 5 dokter, Kalimantan Selatan dan Sumatera Selatan masing-masing 4 dokter, Kepulauan Riau 3 dokter.

Selanjutnya NTB dan Sulawesi Utara mencatat 2 dokter, serta Papua Barat, Maluku Utara, Lampung, Kalimantan Tengah, Bengkulu, dan Sumatera Barat masing-masing 1 dokter.

Baca juga: Dicap Dokter Terseksi di Dunia, Mike Malah Dihujat Setelah Lakukan Hal Terlarang Ini Saat Pandemi

Baca juga: Dokter Ambil Organ Korban Kecelakaan Secara Ilegal Lalu Menjualnya, Keluarganya Ditipu

Baca juga: Kasus Positif Covid-19 di Aceh Tambah 10 Lagi, Delapan Warga Banda Aceh

"Semoga angka ini tidak terus bertambah dan semua rakyat Indonesia diberikan kekuatan dalam melalui pandemi ini," tulis PB IDI dalam akun Instagramnya, Senin (30/11/2020).

Berdasarkan spesialisasinya, tenaga dokter umum paling banyak mencatat kasus kematian, yaitu sebanyak 92 orang, 4 orang di antaranya merupakan guru besar.

Kematian pada tenaga dokter spesialis sebanyak 86 dokter, 7 diantaranya merupakan guru besar. Selain itu, tercatat juga 2 dokter residen yang meninggal terpapar Covid-19.

Di sisi lain kasus Covid-19 juga terus bertambah. Data Satgas Covid-19 pada Senin (30/11) kemarin mencatat akumulasi kasus positif mencapai 538.883 kasus.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 450.518 orang dinyatakan sembuh dan 16.945 orang meninggal. Selain itu Indonesia juga masih memiliki kasus aktif yang membutuhkan perawatan di rumah sakit atau isolasi mandiri sebanyak 72.786 orang atau 13,4 persen dari kasus konfirmasi.

Sehubungan dengan hal itu,Ketua Umum PB IDI, Daeng Faqih meminta Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 berupaya lebih keras membantu pihaknya menekan angka kematian pada tenaga dokter yang terpapar virus corona.

Daeng mengatakan ada beberapa hal yang harus dievaluasi oleh Satgas Covid-19, seperti menjamin ketersediaan alat pelindung diri (APD), tes swab rutin kepada para tenaga medis, hingga pengaturan jam praktek sehingga beban kerja dokter tak terlalu berat.

"Ini masih harus diupayakan lebih baik lagi, karena buktinya masih banyak dokter yang gugur, terutama itu menjamin ketersediaan APD, pengaturan jam praktek yang tidak membuat lelah, dan pemeriksaan swab PCR rutin," kata Daeng, Senin (30/11).

Baca juga: Ini Jumlah Warga Lhokseumawe yang Dinyatakan Sembuh dan Meninggal karena Covid-19

Baca juga: Dinsos Nagan Raya belum Eksekusi Bansos untuk Ahli Waris Pasien Covid-19 Meninggal, Ini Penyebabnya

Baca juga: Asosiasi Transportasi Udara Internasional Segera Berlakukan Paspor Vaksin Covid-19

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved