Angka Pengangguran Tinggi, Pengusaha di Zona Timur Aceh Berkumpul Mencari Solusi
Sejumlah pelaku usaha, terutama dari sektor perkebunan, pabrik kelapa sawit (PKS) dan industri migas, hadir dan menawarkan beragam solusi
SERAMBINEWS.COM - Sejumlah pelaku usaha dan industri di Zona Timur Aceh, meliputi Kabupaten Aceh Tamiang, Kota Langsa dan Aceh Timur berkumpul di Aula Kantor Bupati Tamiang, Rabu (2/12/2020).
Dalam siaran pers yang dikirim Hasan Basri M Nur, anggota FKJP Aceh, kepada Serambinews.com disebutkan, para pelaku usaha membahas berbagai persoalan terkait tingginya angka pengangguran di wilayah timur Aceh, padahal perusahaan perkebunan dan migas sangat banyak di sana.
Pertemuan dalam mencari solusi mengatasi pengangguran ini difasilitasi oleh Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk (Disnakermobduk) Aceh bersama Forum Komunikasi Jejaring Pemagangan (FKJP) Aceh.
Kegiatan pertemuan diformat dalam bentuk FGD bertema “Urun Rembuk Ketenagakerjaan Aceh Tahun 2021” dengan nara sumber utama Aswar Ramli Paya, Kabid Tenaga Kerja Disnakermobduk Aceh.
Sejumlah pelaku usaha, terutama dari sektor perkebunan, pabrik kelapa sawit (PKS) dan industri migas, hadir dan menawarkan beragam solusi penanganan angka pengangguran.
Baca juga: APBK 2021 Aceh Utara Capai Rp 2,527 Triliun, Ini Sumber Pendapatan dan Alokasi Belanjanya
Baca juga: Xiaomi Mi 11 Bakal Pertama Pakai Chip Snapdragon 888, Ini Keunggulannya
Baca juga: 10 Cara Membuat Orang Jatuh Cinta pada Anda, Ubah Fashion Sense hingga Habiskan Waktu Bersamanya
Doni dari Pertamina Rantau mengusulkan adanya pembicaraan konkret dengan Disnakermobduk Aceh untuk melatih calon tenaga kerja, pemagangan, dan selanjutnya perekrutan tenaga kerja lokal pada tahun 2021 dengan pihaknya untuk didistribusi pada vendor-vendor (perusahaan mitra).
"Vendor-vendor kami membutuhkan tenaga kerja bidang pengelasan, surveyor dan lain-lain. Kita dapat membicarakan hal ini lebih lanjut agar dapat dijalankan pada tahun 2021," kata Doni pada sesi diskusi.
Enrick Barus dari PT Socfindo dan Saiful Heri dari PT Sawita Nusantara mengatakan, pihaknya membutuhkan tenaga magang untuk pemanenan yang selanjutnya dapat ditingkatkan statusnya menjadi karyawan.
Sementara Ella Malahayati dari PT Medco menyebutkan, perusahaan tempatnya bekerja telah memiliki karyawan yang memadai, tapi terbuka peluang untuk melatih dan memagangkan tenaga lokal di vendor.
Kepala Disnaker Aceh Timur Drs Zulbahri MAP meminta semua perusahaan yang ada di Aceh Timur untuk menyambut peluang ini.
Baca juga: Kurangi Angka Pengangguran, Hari Ini Pemerintah Aceh Barat Resmikan TPS 3R di Meulaboh
Baca juga: Fakta Kematian Tiara Jelang Nikah, Satu Ekor Sapi Disembelih untuk Pesta, Calon Suami Tak Datang
"Program pelatihan dan magang ini tidak memberatkan, malah membantu perusahaan. Uang saku untuk peserta magang selama 5 bulan dan semua biaya pelatihan ditanggung semuanya oleh pemerintah," kata Zulbahri.
Sehari sebelumnya, Ketua FKJP Aceh, Jamaluddin Jamil bersama pejabat Kabupaten Aceh Timur melakukan kunjungan ke PT Fajar Anugrah Rezeki dan PT Sawita di Aceh Timur dalam rangka komunikasi penempatan peserta magang asal Aceh Timur di dua perusahaan PKS tersebut.
"Kedua perusahaan tersebut menyambut baik program pelatihan dan magang dari FKJP dan Disnakermobduk Aceh. Insya Allah pada tahun 2021 akan kita eksekusi," ujar Jamaluddin.