Bikin Penasaran, Mengapa Negara Barat Boleh Punya Senjata Nuklir dan Yang Lain Dianggap Melanggar?

Mereka menjadi polisi dunia, mengatur negara mana yang boleh lakukan agresi militer atau perkembangan senjata.

Editor: Amirullah
Nationalinterest
Ilustrasi senjata nuklir India. 

SERAMBINEWS.COM  - Semenjak menang di Perang Dunia I dan II, banyak negara Barat yang berusaha untuk menegakkan perdamaian.

Mereka menjadi polisi dunia, mengatur negara mana yang boleh lakukan agresi militer atau perkembangan senjata.

Amerika Serikat (AS) menjadi negara yang menikmati kemewahan ini.

Kemenangan hebat di kedua perang dunia membuat AS kian pongah dan mulai ingin mendominasi dunia.

Termasuk di dalamnya mengatur berapa banyak jumlah senjata yang ada di dunia.

AS berharap mempertahankan monopoli terutama atas senjata nuklir.

Saat teknologi canggih itu baru lahir yaitu pada akhir Perang Dunia II, AS berharap hanya mereka yang memiliki senjata nuklir di dunia.

Baca juga: VIRAL Pria Ini Datang Cuma Sehari untuk Nikah, Setelah itu Kembali Pergi Bekerja Jauh dari Istri

Baca juga: Viral Bocah 7 Tahun Disiksa Ayah Tiri Cuma Karena Tugas Sekolah, Berteriak-teriak Minta Ampun

Namun rahasia dan teknologi untuk membangun bom atom segera menyebar.

Pada tahun 1945, AS tunjukkan kepada dunia jika mereka memilki bom atom yang diledakkan di Hiroshima dan Nagasaki, Jepang.

Empat tahun berikutnya, Uni Soviet melakukan uji ledak nuklir pertama mereka.

Segera dengan cepat Inggris, Perancis dan China mengikuti berturut-turut pada tahun 1952, 1960 dan 1964.

AS mulai panik, dan mencari cara mencegah perluasan perkembangan senjata nuklir.

Akhirnya, AS dan negara-negara sekutunya mulai tawarkan kesepakatan Nonproliferasi nuklir pertama kalinya pada 1968 (NPT) serta Kerjasama Larangan Tes Nuklir Komprehensif (CTBT) tahun 1996, seperti dikutip dari Arms Control Association.

India, Israel dan Pakistan tidak pernah tandatangani NPT dan berhasil memiliki senjata nuklir.

Irak memulai program nuklir rahasia di bawah pemerintahan Saddam Hussein sebelum Perang Teluk tahun 1991.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved