Dulu Dijadikan Orang Kepercayaan, Prabowo Subianto Marah Besar dan Merasa Dikhianati Edhy Prabowo

Kasus korupsi benih lobster yang menyeret Edhy membuat amarah Prabowo meledak.

Editor: Amirullah
Tribunnews/Irwan Rismawan
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto (kiri) didampingi Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Edhy Prabowo keluar dari dalam kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (21/10/2019) sore. Sesuai rencana, Presiden Joko Widodo memperkenalkan jajaran kabinet barunya kepada publik mulai hari ini usai Jokowi dilantik pada Minggu (20/10/2019) kemarin untuk masa jabatan periode 2019-2024 bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Tribunnews/Irwan Rismawan 

Tahu bakat Edhy sebagai juara silat nasional, Prabowo pun tak mau menyia-nyiakannya.

Ia lantas memfasilitasi Edhy untuk berlatih silat secara rutin setiap pekan.

Hingga akhirnya Edhy benar-benar menjadi orang dekat dan kepercayaan Prabowo.

Edhy pun terus mendampingi Prabowo hingga karier Prabowo menanjak menjadi Danjen Kopassus dan Pangkostrad.

Baca juga: Alat Kontrasepsi Tembus ke Rahim, Wanita Ini Pingsan dan Hilang Ingatan

Baca juga: Miris! Gadis Remaja Nekat Habisi Nyawa Ayah Kandungnya, Gegara Cinta terhadap Ibu Tiri Terhalangi

Demikian pula saat Prabowo diberhentikan dari TNI pada 1998 lantaran dinilai oleh Dewan Kehormatan Perwira (DKP) terlibat dalam serangkaian peristiwa penculikan aktivis saat ia menjabat Danjen Kopassus, Edhy tetap setia sebagai ajudan pribadi.

Hingga pada saat Prabowo mengasingkan diri ke Yordania pun Edhy turut diboyong ke sana.

Edhy turut mendampingi Prabowo merintis bisnis di Yordania. Saat itu bisnis Prabowo bergerak di bidang pertambangan dan perkebunan.

Prabowo kemudian kembali ke Indonesia sekitar tahun 2000 dan aktif bergerak di Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI).

Malang melintang di Ormas HKTI, Prabowo lalu mendirikan Partai Gerindra yang basis massanya sebagian besar berasal dari HKTI.

Di masa awal pembentukan Gerindra hingga partai besutan Prabowo masuk sebagai anggota koalisi pemerintah, Edhy selalu berdampingan dengan putra Sumitro Djojohadikusumo itu.

Bahkan keduanya sama-sama menjabat menteri di Kabinet Indonesia Maju.

Prabowo menjabat Menteri Pertahanan sedangkan Edhy menjabat Menteri Kelautan dan Perikanan.

“Makanya dia (Prabowo) bilang ke saya, dia sangat kecewa dengan anak yang dia angkat ( Edhy Prabowo) dari selokan 25 tahun lalu,” kata Hashim.

Adapun Edhy sedianya telah meminta maaf kepada Prabowo begitu ia ditetapkan sebagai tersangka dalam korupsi izin ekspor benih lobster oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Minta maaf kepada Pak Prabowo Subianto, guru saya, mentor yang sudah mengajarkan banyak hal," ucap Edhy di gedung KPK, 26 November.

Halaman
123
Sumber: TribunnewsWiki
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved