Berita Luar Negeri
Sedang Rusuh, Puluhan Napi Wanita Dirudapaksa oleh Napi Pria Selama 3 Hari Berturut-turut di Penjara
Ditengah kerusuhan terjadi, puluhan narapidana wanita dirudapaksa oleh napi pria selama tiga hari berturut-turut.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
Perilaku bejat narapidana pria itu berakhir setelah pihak berwenang berhasil mengendalikan penjara pada 28 September 2020.
Chantal Yelu Mulop, penasihat khusus Presiden Kongo untuk kekerasan seksual, mengatakan bahwa para korban tidak bisa mendapatkan bantuan medis, hukum dan psikologis.
Baca juga: Sudah Ganteng Jago Mengaji Pula, Intip 7 Potret Nabhani Akbar Polisi Asal Aceh yang Tengah Viral
Seorang dokter yang pergi ke sana untuk memberikan bantuan tidak memiliki kekuatan dan fasilitas yang cukup untuk membantu mereka.
Timothee Mbuya, kepala kelompok kampanye Kongo bernama Justicia, mengatakan beberapa wanita menderita sakit perut, dan lainnya mengalami pendarahan.
“Kerusuhan itu pecah setelah orang-orang bersenjata berat untuk menyerang penjara itu,” kata kepala penjara, Pelar Ilunga pada saat itu.
Baca juga: Ditinggal Suami Melaut, Wanita Ini Nyaris Dirudapaksa Tetangga, Korban: Lebih Baik Bunuh Saya
Baca juga: Dua Cewek di Bawah Umur Dirudapaksa 4 Pemuda Mabuk, Berawal dari Facebook
Serangan tersebut terjadi ketika sebuah kelompok milisi, dari kelompok separatis yang menyerukan kemerdekaan daerah sekitar Katanga, menyerbu kawasan Lubumbashi.
Sekitar 20 orang tewas dalam kekerasan itu, termasuk dua polisi yang dipenggal, kata pejabat provinsi.
Sementara Ilunga mengatakan empat tahanan tewas ketika mereka mencoba keluar dari penjara. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)
Baca juga: Demi Uang Rp 14 Juta, Youtuber Ini Bunuh Pacarnya yang Hamil Saat Live di Youtube
Baca juga: Ini Kronologis Saat Iyut Bing Slamet Ditangkap karena Narkoba, Terus Menangis Sesenggukan
Baca juga: Alat Kontrasepsi Tembus ke Rahim, Wanita Ini Pingsan dan Hilang Ingatan
Baca juga: Miris! Gadis Remaja Nekat Habisi Nyawa Ayah Kandungnya, Gegara Cinta terhadap Ibu Tiri Terhalangi