Pupuk Bersubsidi

DPRK Abdya Minta Kuota Pupuk Bersubsidi Ditambah, Ini Penjelasan Dinas Pertanian

Dua jenis ini, memang sangat dibutuhkan. Untuk itu, kami minta Dinas Pertanian harus gerak cepat, karena ini sangat mempengaruhi hasil panen

Penulis: Rahmat Saputra | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/ ZAINUN YUSUF
Pekerja memuat ratusan ton pupuk bersubsidi, jenis NPK Phonska, ZA, SP-36, dan Organik di Gudang Penyangga Lini III PT Petro Kimia Gresik di Desa Keude Paya, Blangpidie, Abdya, Rabu (27/2/2019).      

Laporan Rahmat Saputra I Aceh Barat Daya

SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Anggota DPRK Aceh Barat Daya (Abdya) Julinardi meminta pemerintah segera menambah kuota pupuk bersubsidi.

Hal tersebut disampaikan merespons hasil pantauan komisi pengawas pupuk bersubsidi dan pertisida Abdya ke kios-kios yang mendapatkan pupuk bersubsidi yang kosong.

"Kami meminta pemerintah Abdya dan provinsi harus segera turun tangan dan menambah kuota pupuk," ujar Julinardi kepada Serambinews.com, Minggu (6/12/2020).

Karena, katanya, saat ini sudah masuk musim tanam gadu, sehingga para petani sangat membutuhkan pupuk bersubsidi.

"Ini penting, apalagi kekosongan pupuk ini sudah berlangsung lama," sebutnya.

Menurutnya, pupuk yang sangat dibutuhkan oleh petani saat ini adalah NPK phonska dan urea.

"Dua jenis ini, memang sangat dibutuhkan. Untuk itu, kami minta Dinas Pertanian harus gerak cepat, karena ini sangat mempengaruhi hasil panen," pungkasnya.

Baca juga: Cuma Mengandalkan Peralatan militer Seadanya, Inilah Negara dengan Militer Paling Lemah di Dunia

Baca juga: Ingin Puasa Senin Kamis, Ini Bacaan Niat dan Doa Berbuka Puasa, Lengkap Hikmahnya

Baca juga: Dijuluki Pria Tersubur, Ed Houben Memiliki 106 Anak dengan Banyak Wanita di Dunia

Surati Dinas Pertanian Provinsi Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Kadistanpan) Abdya, drh Nasruddin saat dikonfirmasi membenarkan bahwa saat ini kuota pupuk Abdya terjadi relokasi atau pengurangan kuota pupuk bersubsidi.

"Iya, memang tahun ini terjadi tiga kali relokasi, makanya ketersedian pupuk bersubsidi kita kosong," ujar Kadistanpan Abdya, drh Nasurddin.

Namun, Nasruddin mengaku telah menyurati pihak Dinas Pertanian Aceh, untuk melakukan penambahan pupuk untuk Abdya.

"Sudah kita surati provinsi, mungkin Senin sudah ada jawaban penambahan kuota," sebutnya.

Karena, tambahnya, relokasi pupuk itu sering terjadi, dan hal itu kewenangan provinsi. Selama ini, pasca terjadi relokasi, ada terjadi penambahan, namun juga bisa berkurang.

"Tahun ini, ada tiga kali relokasi. Persoalan bertambah, atau berkurang tergantung analisa dari tim provinsi," katanya.

Ia menyebutkan, kuota pupuk bersubsisi tahun 2020 untuk Abdya,
Urea sebanyak 2440 ton, SP-36 sebanyak 490 ton, ZA sebanyak 522, NPK sebanyak 3160 ton, organaik sebanyak 544 ton.

"Jadi, pasca relokasi, pupuk jenis NPK berkurang menjadi 2860 ton atau terjadi pengurangan 300 ton. Sementara Urea, organik dan SP-36 kuota tetap, yang bertambah, hanya ZA menjadi 622 ton atau bertambah 100 ton," paparnya.

Ia berharap, dengan adanya surat pihaknya itu, pihak provinsi bisa menambah kuota bersubsi untuk Abdya bisa bertambah, karena pupuk tersebut sangat dibutuhkan oleh petani, apalagi saat musim tanam tiba.

"Saat ini, hampir semua jenis pupuk kosong di kios-kios, kita berharap dalam waktu dekat sudah ada jawaban," pungkasnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved