Banyak Warga Terjebak di Rumah

Warga di Lhoksukon, Aceh Utara, dilaporkan masih banyak yang terjebak banjir. Mereka bertahan di rumah-rumah

Editor: hasyim
SERAMBI / SENI HENDRI
Pemukiman penduduk di Desa Titi Baro, Kecamatan Idi Rayeuk, Aceh Timur, terendam banjir akibat meluapnya anak sungai di desa setempat pasca diguyur hujan deras beberapa hari terakhir, Sabtu (5/12/2020). SERAMBI / SENI HENDRI 

Fokus evakuasi hingga tadi malam adalah desa-desa di Kecamatan Pirak Timu, Matangkuli, dan Lhoksukon sebagai kawasan terparah dilanda banjir. Amir Hamzah mencontohkan, dari 75 desa di Kecamatan Lhoksukon, sebanyak 55 desa di antaranya terendam banjir, termasuk yang paling parah Kota Lhoksukon.

“Ya, kita fokus menyisir semua desa yang dilanda banjir, seperti di Lhoksukon, Cot Girek, dan Pirak Timu. Misi penyelamatan merupakan yang prioritas hingga Minggu malam,” tandas Amir Hamzar.

Tim yang terlibat dalam penanggulangan bencana banjir termasuk evakuasi korban yang terjebak antara lain dari Lanal Lhokseumawe, Paskhas, Basarnas, BPBD, Kodim dan jajaran, Polres dan jajaran, ACT, Tim Unimal, IPSM, RAPI, Tagana, PMI, Brimob Jeulikat dan Sampoiniet, Tim Solid Muspika dari semua kecamatan, dan relawan lainnya termasuk tim Destana. “Forkompimda mengomandoi langsung upaya penanggulangan di lapangan,” kata Amir.

Menurut catatan Kalak BPBA, hingga tadi malam setidaknya ada 12 unit rubberboat yang diturunkan untuk menyisir kawasan banjir sekaligus evakuasi masyarakat yang terjebak. Tadi malam, lanjut Amir, ada 16 siswa SMA Putra Bangsa di Lhoksukon yang berhasil dievakuasi. “Tim terus bergerak,” ujarnya.

Sebenarnya, lanjut Amir Hamzah, sejak Sabtu malam tim gabungan sudah keliling ke desa-desa mengimbau masyarakat agar bersedia dievakuasi. Tapi banyak yang menolak dengan alasan melihat perkembangan.

Kalak BPBA membenarkan banjir yang melanda Aceh Utara kali ini—terutama di Lhoksukon dan sekitarnya—lebih parah dari sebelumnya. “Masjid Agung Lhoksukon ikut terendam, bahkan ketinggian air di ruangan masjid mencapai selutut orang dewasa,” kata Sunawardi menggambarkan kondisi di lapangan.

Hingga tadi malam lokasi pengungsian masyarakat korban banjir masih tersebar, misalnya di meunasah, masjid, SPBU, warung-warung kopi, kantor bupati, dan kawasan-kawasan lainnya yang berada di ketinggian. “Ya, badan jalan nasional di Kecamatan Lhoksukon hampir semuanya terendam karena ada beberapa tanggul jebol. Mengenai titik-titik tanggul yang jebol masih dalam pendataan,” kata Amir dibenarkan Sunawardi.

Di beberapa titik sudah dibuka dapur umum oleh pihak desa termasuk satu dapur umum dibuka oleh Bekang Korem 011/LW di Matangkuli (kawasan landing). Sedangkan logistik selain dari Pemkab Aceh Utara juga sudah ada yang dibawa oleh pihak provinsi (Dinsos dan BPBA). “Alhamdulillah, penanggulangan bencana di lapangan tetap terkendali di bawah arahan Forkompimda dan tim posko utama yang bekerja tanpa kenal lelah,” demikian Kalak BPBD Aceh Utara didampingi Kalak BPBA yang hingga tadi malam masih di lokasi bencana.

Banjir juga melanda kawasan Kota Lhokseumawe, tetapi tidak terlalu parah. Banjir hanya merendam sembilan desa di Kecamatan Blang Mangat, dan mengakibakan 665 KK mengungsi.

Kepala BPBD Lhokseumawe, Hanirwansyah, menyebutkan, kesembilan desa di Blang Mangat mulai terendam banjir pada Sabtu (5/12/2020) siang. Pada malam hari, debit air semakin tinggi, menyebabkan rumah-rumah warga mulai terendam. "Mayoritasnya mereka mengungsi di meunsah desa masing-masing,” katanya.

                                                                                                Di Aceh Timur Mulai Surut

Sementara di Aceh Timur banjir yang merendam 17 kecamatan dilaporkan mulai surut. Namun demikian, Pemkab Aceh Timur meminta warga, terutama di Kecamatan Pante Bidari, Julok, dan Simpang Ulim--kawasan terparah terendam banjir--agar waspada karena dikhawatirkan datang air kiriman dari hulu sungai (Bener Meriah).

"Kita harus tetap waspada, BPBD diharapkan agar berkoordinasi 24 jam dengan Forkopimda Aceh Timur," pinta Bupati Aceh Timur, H Hasballah bin HM Thaib SH atau Rocky saat meninjau sejumlah lokasi banjir kemarin.

Bupati menyebutkan, ada sebanyak 15.441 KK yang terdampak banjir, dan yang mengungsi sebanyak 1.911 KK. "Jika cuaca bagus dan tak hujan lagi, Insya Allah Senin besok pengungsi sudah bisa kembali ke rumah masing-masing,” ujarnya.

Pemkab lanjut dia, hingga kini terus mengevakuasi warga yang terjebak banjir, mendata kerusakan fasilitas imbas banjir, dan menyalurkan bantuan masa panik ke lokasi pengungsian. "Karena sedang masa Covid-19 maka saya imbau kita semua jaga protkes, dan meminta orang tua mengawasi anak-anaknya untuk tidak bermain banjir untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan," pinta Bupati.(yos/jaf/nas/c49/bah)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved