Jamkesnews

Delapan Tahun Suntik Insulin, Zulfitri Merasa Berhutang dengan JKN-KIS

“Saya jujur sangat berhutang dengan BPJS Kesehatan, seandainya tidak ada BPJS Kesehatan saya tidak sanggup untuk membeli suntikan insulin tersebut

Editor: IKL
For Serambinews.com
Delapan Tahun Suntik Insulin, Zulfitri Merasa Berhutang dengan JKN-KIS 

Delapan Tahun Suntik Insulin, Zulfitri Merasa Berhutang dengan JKN-KIS

SERAMBINEWS.COM, Banda Aceh,  – Saat ditemui diruang kerjanya, Kantor Camat Kuta Alam Kota Banda Aceh pada Jum’at (20/11), Zulfitri (50) menunjukkan ekspresi lega saat menyambut ramah kedatangan Tim Jamkesnews.

Tanpa buang waktu ia langsung menceritakan pengalamannya menggunakan JKN-KIS yang dikelola oleh BPJS Kesehatan sampai saat ini untuk mengendalikan penyakit Diabetes Melitus (DM) atau Kencing Manis yang dideritanya.

“Sekitar 8 tahun yang lalu diumur saya yang masih terbilang muda lah saat itu yaitu 42 tahun tiba-tiba saya divonis dokter menderita DM dan diharuskan saya untuk dirawat di rumah sakit selama sepuluh hari,

hal tersebut membuat saya terkejut ditambah lagi tidak hanya divonis DM tapi juga terdapat cairan di paru-paru saya,” kata Zulfitri.

Baca juga: Pandawa Buat Asrina Tidak Perlu Antre Urus JKN-KIS

Baca juga: TA Khalid: Negara Harus Segera Atasi Banjir Tahunan Aceh Utara dan Aceh Timur

Zulfitri mengakui saat itu dirinya sempat tidak percaya dengan vonis tersebut, ia mencoba berobat secara alternatif namun hal itu membuat kondisi kesehatannya semakin memburuk dan pada akhirnya ia harus dirujuk ke rumah sakit pusat rujukan di Provinsi Aceh yaitu RSUDZA Banda Aceh.

“Tanpa pikir panjang saya langsung mengikuti semua saran dari dokter untuk kesembuhan saya dengan dibantu oleh dokter spesialis paru dan dokter penyakit dalam,

kemudian pada akhirnya saya diharuskan untuk melakukan suntik insulin sampai saat ini, karena menurut dokter jika saya tidak suntik insulin dikhawatirkan akan terkena ginjal dan harus cuci darah,”ungkap Zulfitri yang menduduki jabatan sebagai Kepala Seksi Keistimewaan Aceh dan Kesejahteraan Sosial di Kantor Camat tersebut.

Baca juga: Ternyata ini Bumbu Rahasia Nasi Goreng Pedagang yang Bikin Ketagihan

Baca juga: Curah Hujan Tinggi, Dandim Aceh Jaya Ingatkan Warga Waspada Banjir dan Longsor

Lanjut Zulfitri, ia sangat patuh melakukan suntik insulin sampai dirinya bisa melakukan suntik sendiri yang pada awalnya saya hanya perlu 2 pen insulin hingga sekarang membutuhkan 8 pen insulin perbulannya dan semua itu katanya diberikan oleh BPJS Kesehatan melalui Program JKN-KIS tanpa ada biaya sedikitpun.

“Saya jujur sangat berhutang dengan BPJS Kesehatan, seandainya tidak ada BPJS Kesehatan saya tidak sanggup untuk membeli suntikan insulin tersebut ditambah lagi dengan obat DM dan obat-obatan lainnya,

BPJS Kesehatan setiap bulannya telah mengeluarkan uang untuk saya minimal sebesar 1 juta rupiah sedangkan gaji saya dipotong untuk iuran BPJS tidak sampai 1 juta rupiah,” ucap Zulfitri yang terdaftar di Dokter Praktik Perorangan (DPP) dr. Hasnur.

Baca juga: Aceh Masih Tergantung Pasokan Telur dari Medan, di Sana Naik di Sini Naik

Baca juga: ACEHLINK Salurkan Sembako untuk Korban Banjir di Aceh Utara

Saat ini kondisi penyakit DM nya telah dalam kondisi stabil yang tidak mengharuskan dirinya ke rumah sakit tapi cukup kontrol kesehatan dan pengambilan obat di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dengan masuk ke dalam Progam Rujuk Balik (PRB) dan Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis).

“Alhamdulillah saya ditunjuk sebagai Ketua Klub Prolanis di Dokter Praktik Perorangan (DPP) ditempat saya terdaftar, dimana saya bersama beliau turut aktif untuk mengkampanyekan kepada teman-teman yang tergabung dalam klub Prolanis  untuk melakukan pola hidup bersih dan sehat agar diusia yang tidak lagi muda namun tetap sehat dan produktif,” tutupnya.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved