Berita Lhokseumawe

Semua Pengungsi di Kecamatan Blang Mangat Lhokseumawe Kembali ke Rumah, Dapur Umum Tetap Dibuka

Seribuan pengungsi korban banjir besar di Kecamatan Blang Mangat, kota Lhokseumawe Rabu (9/12/2020) pagi telah ke rumah masing-masing....

Penulis: Zaki Mubarak | Editor: Jalimin
SERAMBINEWS.COM/ZAKI MUBARAK
Warga Desa Kumbang, Kecamatan Blang Mangat, Kota Lhokseumawe membersihkan rumahnya, pasca banjir menerjang rumah mereka beberapa waktu lalu, Rabu (9/12/2020). 

Laporan Zaki Mubarak | Lhokseumawe

SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Seribuan pengungsi korban banjir besar di Kecamatan Blang Mangat, kota Lhokseumawe Rabu (9/12/2020) pagi telah ke rumah masing-masing.

Mereka mulai membersihkan rumah dan barang-barang  dari endapan lumpur bekas banjir yang terjadi sejak Jumat lalu.

Amatan seluruh titik pengungsian di sembilan  seperti di Meunasah Gampong Blang Buloh,  Blang Tue, Kumbang, Asan Kareung,  Rayeuk Kareung,  Mane Kareung, Mesjid Peuntut, Blang Peuntut, dan Baloy tidak ada lagi pengungsi.

Menurut seorang warga yang ditemui di lokasi pengungsian Gampong Kumbang Peuntut ,warga sudah kembali ke rumah sejak dinihari tadi.

“Semua warga sudah kembali kerumah, karena air banjir sudah surut. Hari ini semuanya mulai bersih-bersih di rumah masing-masing,” jelas Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD) Kota Lhokseumawe Ridwan Puteh SSos MSP, kepada Serambinews.com, Rabu (9/12/2020).

Menurutnya, Gampong Kumbang Peuntut  salah satu lokasi banjir paling parah di Kota Lhokseumawe. Banjir mulai terjadi sejak Jumat pekan lalu, dengan ketinggian air mencapai 1 meter lebih.

“Warga terpaksa mengungsi ke meunasah malam hari, banyak barang yang tidak bisa diselamatkan, ini banjir terparah yang pernah terjadi selama dua tahun silam,” jelasnya lagi.

Sementara itu sambung Ridwan, sebagian  warga hanya pulang untuk membersihkan rumah dari endapan lumpur banjir. Sedangkan dapur umum tetap dibuka di posko, mengingat saat ini pengungsi belum bisa masak di rumah.

“pengungsi pulang untuk membersihkan rumah, sedangkan di posko pengungsian di setiap meunasah gampong tetap kita buka dapur umum, karena masih banyak warga yang belum bisa menggunakan peralatan dapur untuk memasak,” pungkas Ridwan.(*)

Baca juga: Webinar IPB-IMG: Yusradi Usman al-Gayoni, Bahasa terkait Erat dengan Lingkungan

Baca juga: Hasil Hitung Cepat Pilkada - Begini Nasib Calon Bupati yang Minum Air Basuh Kaki Ibu Sebelum ke TPS

Baca juga: Begini Prosedur Pemeriksaan Protkes Covid-19 bagi Penumpang Pesawat di Bandara CND Nagan Raya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved