Berita Abdya
PT Meuligoe Raya Salurkan 103 Ton Pupuk Bersubsidi di Abdya, Kelangkaan Mulai Teratasi
Kekosongan stok tiga jenis pupuk bersubsidi di Abdya selama lebih satu bulan terakhir, kini sedikit mulai teratasi.
Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Zainun Yusuf | Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE – PT Meuligoe Raya, satu dari tiga distributor pupuk bersubsidi di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), menyalurkan 103 ton pupuk bersubsidi jenis NPK Phonska, SP-36 dan Petroganik (Organik) ke kios-kios pengecer resmi di empat kecamatan selama dua hari terakhir.
Tiga jenis pupuk bersubsidi tersebut diangkat dari Gudang Penyangga Lini III PT Petro Kimia Gresik di Desa Keude Paya, Kecamatan Blangpidie. Tiga jenis pupuk bersubsidi itu diangkut ke kios-kios pengecer di tiga kecamatan, Setia, Tangan-Tangan, Manggeng dan Lembah Sabil.
Dengan dengan demikian, peristiwa kekosongan stok tiga jenis pupuk bersubsidi di empat kecamatan itu selama lebih satu bulan terakhir, mulai teratasi. Namun, kehabisan stok pupuk bersubsidi jenis ZA di empat kecamatan dimaksud belum teratasi, karena alokasi untuk distributor PT Meuligoe Raya sudah habis.
Perwakilan PT Meuligoe Raya Abdya, Indra Sukma dihubungi Serambinews.com, Kamis (10/12/2020) menjelaskan, hari Rabu (9/12/2020) disalurkan pupuk bersubsidi jenis Petroganik dan SP-36 masing-masing sejumlah 11 ton untuk empat kecamatan, Setia, Tangan-Tangan, Manggeng dan Lembah Sabil.
Lalu, Kamis (10/12/2020) disalurkan pupuk bersubsidi jenis NPK Phonska sejumlah 81 ton juga ke kios-kios pengecer resmi di empat kecamatan tersebut. PT Meuligoe Raya selaku distributor pupuk bersubsidi (NPK Phonska, SP-36, ZA dan Petroganik) di empat kecamatan itu dengan jumlah 19 kios.
“Total tiga jenis pupuk bersubsidi (NPK Phonska, SP-36 dan Petroganik) yang disalurkan selama dua hari terakhir ke kios-kios pengecer resmi di empat kecamatan sebanyak 103 ton,” kata Indra Sukma.
Sedangkan kebutuhan pupuk bersubsidi jenis ZA untuk empat kecamatan dimaksud tidak bisa disalurkan, dikarenakan alokasi untuk PT Meuligoe Raya sudah habis. “Ini alokasi terakhir tahun 2020 yang kita salurkan,” katanya.
Baca juga: Grandmax Hantam Pohon di Bahu Jalan, Warga Sibolga & Abdya Meninggal di Aceh Jaya, Ini Kronologisnya
Baca juga: PNA Usulkan Yoyong Syarifuddin Sebagai Wakil Ketua DPRK Abdya
Baca juga: 530 UMKM di Abdya Bermasalah Data, Ini Ragam Proses BPUM Rp 2,4 Juta, Ternyata Ada yang Sudah Cair
PT Meuligo Raya juga selaku distributor pupuk bersubsidi jenis Urea untuk tujuh kecamatan dari sembilan kecamatan di Kabupaten Abdya, yaitu Jeumpa, Susoh, Blangpidie, Setia, Tangan-Tangan, Manggeng dan Lembah Sabil dengan jumlah 32 kios.
“Alokasi terakhir pupuk Urea sudah kita salurkan akhir November lalu ke kios-kios pengecer resmi di tujuh kecamatan,” ungkap Indra Sukma.
Keterangan diperoleh Serambinews.com bahwa, distributor pupuk bersubsidi jenis Urea untuk dua kecamatan lainnya di Abdya, yaitu Kecamatan Kuala Batee dan Babahrot adalah CV Andalas.
Diberitakan, persediaan tiga jenis pupuk bersubsidi, NPK Phonska, SP 36 dan ZA kosong di kios-kios pengecer resmi di Kabupaten Abdya sejak November 2020.
Padahal, sebagian besar petani sangat mendesak membutuhkan untuk pemupukan tanaman padi Musim Tanam (MT) Gadu 2020.
Sedangkan stok pupuk bersubsidi jenis Urea dan Petroganik tersedia, namun di beberapa kios pengecer ketersediaannya juga menipis.
Kekosongan stok pupuk bersubsidi tersebut diketahui setelah Komisi Pengawasan Pupuk Bersubsidi dan Pestisida Kabupaten Abdya, melaksanakan pengawasan ke kios-kios pengecer resmi di kecamatan-kecamatan selama dua hari, Rabu-Kamis (2-3/12/2020) lalu.
Komisi pengawasan di wilayah Timur terdiri Kabid Prasarana dan Sarana pada Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpan), Teuku Indra ST, Pasie Intel Kodim 0110 Kapten Inf Fajar Setiyawan, Irban Wilayah II Inpektorat, drh Amiruddin.
Kabid Trantib Satpol PP dan WH Hamdi STP MSi, Kasi Pupuk, Pestisida dan Aslintan Muhafaz Zulus Fitri SP, Banit II Sat Intelkam Polres, Bridair Zulfa dan Brigadir Ricky Musfianda, dan Kasi Disperindag, Koperasi dan UKM Najmun Washab SE.
Pengawasan ke kios-kios pengecar di wilayah Timur Abdya, meliputi Kecamatan Blangpidie, Setia, Tangan-Tangan, Manggeng dan Lembah Sabil.
Kekosongan pupuk bersubsidi jenis NPK Phonska, SP 36 dan ZA juga ditemukan komisi pengawasan yang melaksanakan tugas di wilayah barat Abdya, meliputi Kecamatan Susoh, Jeumpa, Kuala Batee dan Babahrot. Komisi pengawasan wilayah ini dipimpin Sekretaris Distanpan, Bustaman SP melibatkan unsure dari instansi terkait.
Lima Kecamatan Masih Langka
Sementara itu, pantauan Serambinews.com bahwa stok tiga jenis pupuk bersubsidi, NPK Phonska, SP-36, dan ZA masih langka di kios-kios pengecer resmi lima kecamatan lainnya di Kabupaten Abdya.
Lima kecamatan yang terjadi kelangkaan tiga jenis pupuk bersubsidi tersebut yaitu Blangpidie, Susoh, Jeumpa, Kuala Batee dan Babahrot. Distributor pupuk bersubsidi untuk lima wilayah kecamatan ini adalah PT Pertani (Peresero).
Keterangan diperoleh bahwa PT Pertani (Persero) belum melakukan penebusan kepada produsen pupuk bersubsidi dimaksud, yaitu PT Petro Kimia Gresik.
“PT Pertani belum melakukan penebusan,” kata sebuah sumber di Gudang Penyangga Lini III PT Petro Kimia Gresik di Desa Keude Paya, Blangpidie kepada Serambinews.com, Kamis (10/12/2020).
Dengan demikian kelangkaan pupuk bersubsidi jenis NPK Phonska, SP-36, dan ZA di lima kecamatan (Blangpidie, Susoh, Jeumpa, Kuala Batee dan Babahrot) belum teratasi.
Dilaporkan, pupuk bersubsidi yang tersedia di kios-kios pengecer resmi di lima kecamatan tersebut hanya jenis Urea, itupun dalam jumlah terbatas, dan pupuk Petroganik, namun jenis pupuk organik itu masih kurang diminati sebagian petani di Abdya.(*)
Baca juga: Nasir Djamil Sebut Pilkada Aceh Tahun 2022 Masih Sebatas Pembicaraan Lepas di Komisi II DPR RI
Baca juga: Wanita Ini Agen Mata-Mata China, Rela Ditiduri Sejumlah Politisi Amerika, Berikut Daftarnya
Baca juga: Investor Asal Jepang Lirik Sektor Perikanan dan Pertanian di Aceh Selatan
Baca juga: Putra dan Menantu Jokowi Menang Pilkada 2020, Rocky Gerung Apresiasi: Berhasil Wariskan Kekuasaan