Penanganan Covid 19

Aceh Masuk Zona Risiko Sedang Kasus Covid-19, Abdya Menuju Zona Kuning

Aceh bertahan di zona oranye, seperti minggu lalu. Semua daerah kabupaten dan kota di Aceh memiliki risiko sedang kenaikan kasus Covid-19. 

Penulis: Subur Dani | Editor: Nurul Hayati
For Serambinews.com
Jubir Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani. 

Aceh bertahan di zona oranye, seperti minggu lalu. Semua daerah kabupaten dan kota di Aceh memiliki risiko sedang kenaikan kasus Covid-19. 

Laporan Subur Dani | Banda Aceh  

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) Nasional kembali merilis zonasi risiko daerah kenaikan kasus Covid-19 mingguan, berdasarkan data per 6 Desember 2020.

Aceh bertahan di zona oranye, seperti minggu lalu.

Semua daerah kabupaten dan kota di Aceh memiliki risiko sedang kenaikan kasus Covid-19. 

Hal tersebut dikemukakan oleh Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani—akrab disapa SAG—kepada awak media massa di Banda Aceh, Kamis, 10-12-2020.

“Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) memiliki peluang menjadi zona kuning, zona risiko rendah kenaikan kasus Covid-19," tutur SAG.

Ia menjelaskan, hasil skoring dan pembobotan indikator epidemiologi, surveilans kesehatan masyarakat, dan pelayanan kesehatan, Abdya memperoleh nilai sama dengan minggu lalu, yaitu 2,4, nyaris masuk dalam rentang nilai zona kuning , yakni 2,41 - 3,0.

Baca juga: Puluhan Warga dan Tim Kembali Melanjutkan Penyisiran Warga Hilang Tenggelam di Sungai Blangpidie

Kita berharap, Abya meninggalkan zona oranye pada rilis minggu depan, tambah SAG.

Sementara itu, lanjutnya, nilai skoring dan indikator zonasi risiko daerah  22 kabupaten/kota lainnya masih terpaut jauh dengan zona kuning.

Bahkan Aceh Singkil saat ini tengah berada di tubir zona merah, dengan nilai 1,81.

Rentang nilai kategori zona merah 0 – 1,80, kata SAG.

Baca juga: Razia Protkes di Pidie Diperketat

Selanjutnya, Jubir SAG yang kerap berkomunikasi dengan tim pakar Satgas Covid-19 Nasional itu memaparkan perbedaan nilai indikator dwi mingguan setiap kabupaten/kota ( per 29 November vs 6 Desember 2020), yakni Aceh Selatan (2,38 vs 2,33), Aceh Tenggara (2,39 vs 2,34), Aceh Timur (2,33 vs 2,28), Aceh Tengah (2,17 vs 2,12), dan Aceh Barat (2,18 vs 2,12).

Kemudian, Aceh Besar (2,05 vs 2,09), Pidie (2,23 vs 2,21), Aceh Utara (2,2 vs 2,2), Simeulue (1,92 vs 2,21), Aceh Singkil (1,85 vs 1,81), Bireuen (2,23 vs 2,23), Aceh Barat Daya (2,4 vs 2,4), Gayo Lues (2,21 vs 2,26), Aceh Jaya (2,2 vs 2,16), Nagan Raya (2,19 vs 2,29), dan Aceh Tamiang (2,07 vs 2,06).

Selanjutnya, Benar Meriah (2,0 vs 2,07), Pidie Jaya (2,11 vs 2,17), Kota Banda Aceh (2.03 vs 2,13), Kota Sabang (2,2 vs 2,16), Kota Lhokseumawe (2,12 vs 2,16), Kota Langsa (2,23 vs 2,13), dan Kota Subulussalam (2,05 vs 2,1).

SAG mengatakan, hasil skoring dan pembobotan dwi mingguan itu menggambarkan dinamika penanganan pandemi Covid-19 di setiap daerah.

Ada yang kian baik kondisinya, ada yang tetap, dan ada juga yang menurun.

Untuk yang kondisinya membaik diharapkan menjadi zona kuning pada rilis Satgas Nasional berikutnya, harap SAG.

“Alih-alih lengah, kita malah harus lebih keras melawan keganasan virus corona untuk memperbaiki kondisi daerah menuju zona kuning, zona yang dinilai relatif aman bagi anak-anak kita untuk belajar tatap muka, pada awal tahun depan,” ujar SAG. (*) 

Bersama-kita lawan virus corona. Serambinews.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat Pesan Ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu menjaga jarak)

Baca juga: Relawan Irwandi Se-Aceh Adakan Pertemuan

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved