Berita Internasional

Erdogan: Sanksi Amerika Serikat Tak Menghormati Turki, Terkait Pembelian Rudal S-400 dari Rusia

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa sanksi AS tersebut menunjukkan rasa tidak hormat pada sekutunya.

Editor: Ibrahim Aji
AP
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berbicara dalam konferensi pers di Ankara, Turki, Senin (26/10/2020). 

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa sanksi AS tersebut menunjukkan rasa tidak hormat pada sekutunya.

SERAMBINEWS.COM, ISTANBUL - Pembelian rudal S-400 dari Rusia oleh Turki, membuat Amerika Serikat (AS) uring-uringan.

Negara yang kini dipimpin Donald Trump itupun mejadikan sanksi bagi Turki.

Terkait sanksi tersebut, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa sanksi AS tersebut menunjukkan rasa tidak hormat pada sekutunya.

Sebelumnya sejumlah sumber mengatakan Washington siap untuk mengambil langkah sanksi yang kemungkinan akan memperburuk hubungan bilateral kedua negara.

Baca juga: VIDEO Pria Meninggal Diduga Bunuh Diri di Langsa Ternyata Baru Sepekan Datang dari Riau

Baca juga: Petani Miskin tak Mampu Tebus Sawah Digadaikan, Untung Ada Bank Gala Abdya Beri Pinjaman Tanpa Bunga

Lira Turki jatuh hampir 2 persen setelah Reuters melaporkan sanksi AS akan diumumkan segera pada hari Jumat waktu setempat atau Sabtu dini hari.

Dan targetnya adalah Direktorat Industri Pertahanan Turki.

Aturan itu akan diberlakukan oleh Presiden AS Donald Trump ketika Presiden terpilih Joe Biden bersiap untuk menjabat pada 20 Januari nanti.

Dan dapat menguji diplomasi yang sudah tegang oleh sejumlah perselisihan mulai dari konflik di Suriah hingga seorang ulama Turki yang tinggal di pengasingan di Amerika Serikat.

Baca juga: Ustaz Haikal Hassan Menangis di Pemakaman 6 Pengawal Habib Rizieq, Cerita Mimpi Bertemu Rasulullah

Baca juga: VIDEO VIRAL - Aksi Gadis Menanam Padi di Sawah Sambil Joget Telah Ditonton 10 Juta Kali

“Bagi Amerika, untuk bangkit dan menghadapi Turki dengan masalah seperti CAATSA adalah rasa tidak menghormati mitra NATO yang sangat penting,” kata Erdogan tentang apa yang disebut sanksi CAATSA, yang menargetkan kesepakatan senjata dengan Moskow.

"Setelah transfer kekuasaan AS, kami tidak diragukan lagi akan melihat tren tersebut dengan lebih jelas," tambah Erdogan.

Ekonomi Turki dan hubungan dengan Barat bisa mendapat lebih banyak tekanan dari perjanjian terpisah oleh para pemimpin Uni Eropa untuk menerapkan sanksi atas klaim lepas pantai Mediterania.

Lira, yang telah mencapai serangkaian rekor terendah dan termasuk yang berkinerja terburuk di pasar negara berkembang pada tahun ini, usai melemah melewati 8 dolar untuk pertama kalinya dalam dua minggu.

Baca juga: VIDEO - Viral Pramugari Cantik jadi Penjual Elpiji Gara-gara Pandemi Corona

Baca juga: Pria Asal Riau yang Meninggal Diduga Bunuh Diri Ini Baru Sepekan Tiba di Rumah Ibunya di Langsa Kota

Depresiasi mata uang sebesar 25 persen telah memperburuk dampak ekonomi dari pandemi virus corona di tahun ini, dan memperburuk cadangan valas Turki yang menipis dan inflasi setinggi dua digit.

Ankara memperoleh sistem S-400 pada pertengahan 2019 dan mengatakan mereka tidak menimbulkan ancaman bagi sekutu dan tidak akan diintegrasikan ke dalam pertahanan Organisasi Perjanjian Atlantik Utara (NATO).

Sumber: Kontan
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved