Kasus Pembunuhan di Bener Meriah

Petugas Labfor Angkat Jenazah Korban Pembunuhan di Bener Meriah yang Dikubur dalam Septic Tank

Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Sumatera Utara dibantu tim dari Polda Aceh dan penyidik Satreskrim Polres Bener Meriah, Jumat (11/12/2020)...

Penulis: Budi Fatria | Editor: Jalimin
SERAMBINEWS.COM/ BUDI FATRIA
Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Sumatera Utara dibantu tim dari Polda Aceh dan penyidik Satreskrim Polres Bener Meriah, Jumat (11/12/2020) melakukan identifikasi dan penggalian septic tank tempat dikuburnya korban pembunuhan yang diduga Darwinto Sihotang (44), di Kampung Pondok Gajah, Kecamatan Bandar Kabupaten Bener Meriah. 

Laporan Budi Fatria | Bener Meriah

SERAMBINEWS.COM, REDELONG - Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Sumatera Utara dibantu tim dari Polda Aceh dan penyidik Satreskrim Polres Bener Meriah, Jumat (11/12/2020) melakukan identifikasi dan penggalian septic tank tempat dikuburnya korban pembunuhan yang diduga Darwinto Sihotang (44), di Kampung Pondok Gajah, Kecamatan Bandar Kabupaten Bener Meriah.

Proses penggalian dan evakuasi jenazah yang diduga Darwinto Sihotang (44) yang dibunuh oleh temanya sendiri IS (33) berlangsung selama kurang lebih dua jam.

Ratusan masyarakat dan keluarga korban ikut menyaksikan proses evakuasi tersebut yang dikawal ketat oleh aparat keamanan.

Kapolres Bener Meriah, AKBP Siswoyo Adi Wijaya SIK melalui Kasat Reskrim, Iptu Rifki Muslim SH kepada wartawan menyampaikan, pihaknya mendatangkan tim Labfor Polda Sumatera Utara, tim otopsi RSUZA Banda Aceh, dan tim Biddokkes Polda Aceh untuk proses evakuasi korban pembunuhan tersebut.

Menurutnya, jenazah dugaan korban pembunuhan itu selanjutnya akan dilakukan otopsi dan pengambilan sampel DNA guna memastikan korban tersebut merupakan Darwinto sihotang.

Baca juga: Fakta Baru Pembunuhan di Bener Meriah, Pelaku Sempat Tawari Harta Benda Milik Korban 

Baca juga: Mahkamah Syariah Bantu Korban Banjir di Lhokseumawe dan Aceh Utara

“Jenazah sudah kita evakuasi ke RSUD Muyang Kute Bener Meriah,” ujar Iptu Rifki.

Disebutkan, setelah dilakukan otopsi dan pengambilan sampel DNA, jenazah yang diduga korban pembunuhan itu nantinya akan dikembalikan ke pihak keluarga.  

Seperti diberitakan sebelumnya, penyidik Satuan Reskrim Polres Bener Meriah mengungkap motif pembunuhan Darwinto Sitohang (44) yang jenazahnya diduga dikubur dalam septic tank.

Pelaku setelah membunuh korban, sempat menawarkan harta benda milik korban kepada istri pelaku sebagai iming-iming agar mereka mau rujuk kembali setelah bercerai.

“Pelaku setelah membunuh korban, sempat menawarkan harta benda milik korban kepada mantan istrinya agar mau rujuk, namun mantan istrinya itu menolak tawaran pelaku,” ungkap Kasat Reskrim Polres Bener Meriah, Iptu Rifki Muslim SH kepada wartawan, Selasa (8/12/2020).

Kata Rifki, harta milik korban yang ditawarkan itu diantaranya, sepeda motor, dompet, dan ATM.

Lanjutnya, mantan istri pelaku curiga, dia tahu bahwasanya harta benda yang ditawarkan itu merupakan milik korban, maka ia menolaknya.

Kebetulan kata Rifki, pelaku dan korban merupakan teman dekat, dan korban sering berkunjung ke rumah pelaku semasa pelaku belum bercerai dengan istrinya.

Menurut keterangan pelaku ia juga cemburu terhadap korban karena sering berkunjung ke rumah pelaku semasa ia masih berstatus suami istri.

Baca juga: Dugaan Pembunuhan di Bener Meriah, Tersangka dan Korban Ternyata Kawan Dekat

Sebut Rifki, pelaku menaruh curiga terhadap korban karena ketika ingin ke rumahnya korban selalu menanyakan keberadaan pelaku.

Sebut Rifki, korban ketika mau ke rumah pelaku selalu menghubungi melalui sambungan telepon, ada dua kali pelaku mengatakan, ia masih bekerja sedang tidak dirumah, namun korban tetap datang ke rumah pelaku, itu kecurigaan pelaku, bebernya.

“Pelaku cemburu terhadap korban, padahal korban tidak ada hubungan apa-apa dengan istri pelaku, itu hanya asumsi pelaku saja,” kata Rifki.

Motif Pembunuhan

Didasari karena cemburu dan ingin menguasai harta milik korban, pelaku diduga nekat menghabisi nyawa korban.

Korban Darwinto Sitohang (44), warga Kampung Bahgie Bertona, Kecamatan Bandar, Kabupaten Bener Meriah, yang diduga jadi korban pembunuhan sudah menghilang sejak April 2020.

Namun, pihak keluarga baru melapor ke Polsek Bandar, Bener Meriah, tanggal 25 November 2020.

korban juga merupakan pendatang dari Sumatera Utara yang sudah menetap di Kabupaten Bener Meriah.

Korban merantau ke Bener Meriah pada tahun 2013 dan kemudian menjadi mualaf pada tahun 2015.

Korban juga sudah menikah dengan warga Bener Meriah, namun saat ini telah bercerai.

Kronologis Pembunuhan

Kapolres Bener Meriah, AKBP Siswoyo Adi Wijaya SIK kepada wartawan, Selasa (8/12/2020) mengungkap kronologi pembunuhan terhadap Darwinto Sitohang (44).

Dari hasil penyelidikan, pelaku menghabisi korban dengang memukul sebanyak dua kali dibagian belakang menggunakan benda tumpul (linggis).

Setelah itu, kata Siswoyo, pelaku memastikan korban dengan mencelupkan kepala korban ke dalam baskom air untuk memastikan korban masih hidup atau sudah meninggal.

Lanjutnya, pelaku juga memeriksa denyut nadi korban, setelah dipastikan korban meninggal, lalu pelaku menyeret korban ke dalam kamar.

Kemudian pelaku membalut korban menggunakan kain selimut. Kemudian baru pelaku memasukkan korban ke dalam lubang yang berada di belakang rumah pelaku.

“Lubang tersebut bekas pembuangan kamar mandi (septic tank) sedalam 2 meter yang sudah lama tidak dipergunakan lagi, lalu pelaku menutup lubang itu menggunakan pasir, setelah rata, pelaku kembali menutup menggunakan kayu dan seng sehingga tidak ada yang curiga,” ujar Kapolres Bener Meriah.

Disebutkan, dalam kasus dugaan pembunuhan ini, polisi telah menetapkan satu orang tersangka, yakni berinisial IS (33), warga Kampung Pondok Gajah, Kabupaten Bener Meriah.

Dari hasil penyelidikan terungkap pelaku mengakui telah menghabisi korban dan mayatnya dikubur dalam septic tank di belakang rumah tersangka di Kampung Pondok Gajah, Kecamatan Bandar, Kabupaten Bener Meriah.

Kapolres, berdasarkan keterangan tersangka pihaknya langsung melakukan pengecekan dan penggalian di belakang rumah tersangka pada, Senin (7/12/2020).

“Untuk memastikan identitas korban yang ditemukan di dalam septic tank di belakang rumah pelaku, pihaknya masih menunggu kedatangan tim Forensik yang direncanakan pada Sabtu (12/12/2020) mendatang,” ujar Siswoyo.

Untuk tidak menghilangkan barang bukti, rumah pelaku hingga saat ini masih dijaga ketat oleh tim gabungan dari Polres Bener Meriah.(*)

Baca juga: Setelah 60 Tahun Merdeka, Negara Bekas Jajahan Prancis di Afrika Masih Wajib Setor ‘Upeti’

Baca juga: Suplai Air PDAM Tirta Mon Pase ke 2.000-an Pelanggan di Matangkuli, Aceh Utara Terhenti Hingga Kini

Baca juga: Sekjen Kemendagri: Pemda Diminta Optimalkan Realisasi APBD 2020

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved