Viral Medsos

Gowes dari Yogyakarta Menuju Nol Km Sabang, Pemuda Bersama Bule Spanyol Ini Sudah Tiba di Pidie Jaya

Terkini, pemuda ini diketahui sudah tiba di kawasan Kabupaten Pidie Jaya, dan sedangakan meneruskan perjalanan hingga tiba di Sabang.

Penulis: Yeni Hardika | Editor: Muhammad Hadi
INSTAGRAM/TIKTOK/ RAFLI PURNAMA
Rafli Purnama (21) dan Maia Lan (24) mulai bersepeda dari Nol Kilometer Yogyakarta pada 20 Oktober 2020 menuju Tugu Nol Kilometer di Sabang. Kini sudah tiba di kawasan Aceh. (Instagram/TikTok/Rafli Purnama) 

SERAMBINEWS.COM - Sebagaimana sebuah kehidupan, perjalanan selalu diawali dari titik nol untuk mencapai suatu tujuan.

Prinsip itulah yang digunakan oleh seorang pemuda asal Cimahi, Jawa Barat untuk melakukan sebuah tindakan yang cukup ekstrim.

Saat ini, ia bersama rekannya sedang melakukan perjalanan cukup jauh dengan sepedanya.

Bukan main-main, pria ini mengambil jarak melakukan aksi gowesnya mulai dari Titik Nol Kilometer di kota asalnya menuju Titik 0 Kilometer di Sabang Provinsi Aceh.

Ragam aktivitasnya saat melakukan gowes ekstrim ini juga dibagikan dalam bentuk video melalui akun TikTok @hanya_backpacker.

"Bikepacking menuju 0km sabang!"

Demikian keterangan yang tertulis dalam kolom bio akun TikTok tersebut.

Baca juga: Tips Traveling jadi Lebih Aman, Berikut Tips Perjalanan Bisa Kamu Terapkan Untuk Berakhir Pekan

Baca juga: Aceh Tamiang Siapkan Kampung Selamat Sebagai Desa Wisata

Saat dikunjungi, dalam akun TikTok tersebut sudah banyak video aktivitas gowes yang dibagikan sejak awal perjalanannya dimulai.

"Seperti hidup, semua berawal dari nol dan akupun sama aku memulai perjalanan ini dari titik 0km kota kelahiranku, untuk perjalanan yang cukup panjang. See you next year Cimahi," tulis pemilik akun dalam video pertamanya.

Pemilik akun TikTok ini mengabadikan momen kesuksesannya tiap kali tiba di berbagai kota besar dalam rute perjalanannya.

Seperti Yogyakarta, Banten di Pulau Jawa yang dilanjutkan ke Lampung, Palembang, Jambi dan beberapa kota lainnya di Sumatera.

Terkini, pemuda ini diketahui sudah tiba di kawasan Kabupaten Pidie Jaya, dan sedangakan meneruskan perjalanan hingga tiba di Sabang.

Hal itu diketahui berdasarkan unggahan aktivitas terbarunya yang juga dibagikan lewat story akun Instagramnya, @purnamarafli_, Minggu (13/12/2020).

Dikutip dari Tribun Jateng, sosok pemuda yang melakukan aksi gowes ini ialah Rafli Purnama (21) bersama seorang rekannya bule wanita asal Spanyol, Maia Lan (24).

Baca juga: Sulaman Benang Emas Gampong Rangkileh Jadi Objek Penilaian

Rupanya, aksi bersepeda menelusuri Indonesia bagian barat yang dilakukan oleh keduanya sebagai bentuk kampanye zero waste atau bebas sampah.

Titik awal perjalanan mereka di tempuh dari Nol Kilometer Yogyakarta pada Selasa (20/10/2020) yang kemudian diakhiri di Tugu Kilometer Nol Indonesia di Kota Sabang, Aceh.

Rafli pada saat dijumpai beberapa hari setelah memulai aksi gowes di titik awalnya mengatakan, dalam perjalanan menuju nol kilometer di Sabang, ia dan Maia melakukan kampanye bebas sampah plastik.

Mereka mengajak masyarakat mengurangi sampah, bahkan jika bisa mendaur ulang sampah tersebut.

Dikatakan pula, selama perjalanan mereka juga menggunakan bahan daur ulang.

Seperti derigen bekas yang digunakan untuk wadah barang di kanan kiri sepeda.

Baca juga: Bom Melotov Dilempar ke Pos Polisi Dekat Fly Over, Pelaku Tinggalkan Pesan di Kertas Putih

Rafli menjelaskan, untuk model kampanye sendiri dilakukan dengan cara sharing bersama masyarakat yang ditemui di setiap daerah.

"Kadang kan ada yang suka tanya kenapa bawa derigen. Lalu kita sharing, ini bisa di daur ulang. Kita contohkan juga untuk mengurangi sampah, misal tidak pakai sedotan," kata Rafli saat beristirahat di Objek Wisata Pantai Alam Indah (PAI) Tegal, pada 25 Oktober 2020 lalu, dikutip dari Tribun Jateng.

Ajakan untuk mengurangi sampah juga selalu disampaikan oleh pesepeda asal Spanyol, Maia.

Saat Maia mengatakan, untuk air minum selama di perjalanan, ia dan Rafli memakai derigen berukuran 6 liter.

Mereka tidak membeli air mineral botol.

Baca juga: Iuran BPJS Kesehatan Naik Mulai 1 Januari 2021

Jika air minum habis, maka akan diisi ulang di tempat masyarakat yang menjadi pemberhentian untuk istirahat.

Maia menilai, membeli air mineral dalam kemasan botol atau gelas hanya akan memperbanyak sampah.

"Jadi kita gak perlu beli botol. Bukan karena uangnya, tapi karena plastiknya itu. Aku minum delapan liter per hari, nanti membuang delapan botol," ungkapnya dengan bahasa Indonesia yang fasih.

Rafli dan Maia memperkirakan, perjalanan untuk sampai di Tugu Nol Kilometer Indonesia di Sabang, masih membutuhkan waktu sekira satu bulan hingga dua bulan.

Mereka berharap, kampanye bebas sampah dalam perjalanan goes tersebut dapat menular kepada masyarakat.

Harapannya masyarakat bisa mulai peduli dengan lingkungan.

Baca juga: Sepmor Senggol Belakang Truk Saat Elak Lubang, Pelajar Terhempas ke Jalan & Meninggal, Truk Kabur

"Diharapkan kesadaran tentang sampah di Indonesia makin baik," ungkap Rafli dan Maia.

Setelah menyinggahi beberapa kota di Provinsi Aceh, kehadiran pria dan wanita ini pun dinanti-nantikan oleh masyarakat yang menyadari aksi keduanya.

Sama seperti masyarakat Aceh, Serambinews.com juga menanti Rafli dan Maia tiba di Kota Banda Aceh, untuk mendapatkan cerita lebih tentang perjalanan panjang yang sudah mereka lalui.

"Pantau terus story ku yah," jawab Rafly saat dihubungi Serambinews.com, Minggu (13/12/2020) menanyakan ketersediannya untuk membagikan pengalamannya.

(Serambinews.com/Yeni Hardika)

Baca juga: Satu Rumah di Lhokseumawe Tetimpa Longsor Batu Karang

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved