Berita Abdya

Harga Gabah Abdya Meningkat Jadi Rp 5.200 Per Kg, Pedagang Jemput Langsung ke Sawah

Harga gabah yang ditampung pedagang dari tingkat petani pada kisaran Rp 5.100 sampai Rp 5.200 per kg GKP.

Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Taufik Hidayat
Serambinews.com
Pekerja sedang mengangkut gabah yang baru dipanen areal sawah (blang) Cot Seutui, Blangpidie, Abdya, Minggu (13/12/2020). 

Laporan Zainun Yusuf | Aceh Barat Daya

SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Tanaman padi Musim Tanam (MT) Gadu 2020 di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), masuki panen selama sepekan terakhir hingga Minggu (13/12/2020).

Areal panen memang masih terbatas, yaitu  khusus tanaman padi  Program Indek Pertanaman 300 (IP300) dari Dinas Pertanian Aceh yang dikembangkan di Kabupaten Abdya, seluas 300 hektare (ha).

Sementara tanaman padi di luar program tersebut hingga saat ini masih menjelang mekar bunga, malah sebagian besar baru selesai tahapan tanam.

Areal tanaman padi sawah yang dipenen sekitar 300 ha, kegiatan program IP300 tersebut dikembangkan Distan Aceh, masing-masing 148 ha di areal blang Cot Seutui meliputi  Desa Keude Siblah dan Kuta Bahagia, Kecamatan Blangpidie.

Areal seluas  115 ha di lokasi blang beuah meliputi Desa Pawoh dan Pantee Perak, Kecamatan Susoh, dan 37 ha di Kecamatan Jeumpa.

Tanaman padi melalui kegiatan IP300 ini ditanam memang lebih cepat atau pada awal September lalu, dibandingkan tanaman padi di luar program.

Diawal panen pekan lalu, harga gabah yang ditampung beberapa pedagang Rp 4.650 per kg Gabah Kering Panen (GKP). Diduga karena stok terbatas sehingga harga terus meningkat secara peralahan menjadi Rp 4.700 sampai Rp 5.000 per kg GKP.

Pantauan Serambinews.com, Minggu (13/12/2020), harga gabah yang ditampung pedagang dari tingkat petani pada kisaran Rp 5.100 sampai Rp 5.200 per kg GKP.

“Ya, harga gabah agak lumayan. Harga diperkirakan naik lagi karena areal padi yang memasuki panen masih terbatas sehingga stok juga terbatas,” kata Hasan, petani Blang Cot Seutui, Keude Siblah, Blangpidie.    

Penanganan panen berlangsung sangat cepat karena menggunakan mesin potong padi atau combine harvester. Dengan mesin ini, bulir padi (gabah) langsung ditampung dalam karung, tidak perlu lagi menggunakan mesin perontok.

Beberapa pedagang tampak menjemput langsung gabah ke  areal sawah yang sedang dipanen dengan membawa truk atau angkutan sejenis ke lokasi sawah.

Keterangan diperoleh bahwa, gabah produksi Abdya kali ini  dijual pedagang kepada pengusaha kilang padi di Nagan Raya dan Aceh Barat, karena daerah tersebut  belum memasuki masa panen.

Karena tingkat harga sangat lumayan, sebagian besar petani tidak lagi membawa pulang gabah yang baru dipanen ke rumah, melainkan langsung dijual kepada pedagang yang sudah menunggu di areal sawah. Hanya sebagian kecil produksi gabah yang dibawa pulang sebagai stok pangan.

Petani menjelaskan, kegiatan panen raya tanaman padi MT Gadu 2020 di Kabupaten Abdya, dimulai Januari, bulan depan. Soalnya, tanaman padi sebagian besar menjelang mekar bunga, dan dibeberapa tempat baru saja selesai tanam. 

Baca juga: Bupati Sarkawi: Sikap Gotong Royong Harus Dikembangkan Terutama Bidang Ekonomi

Baca juga: Ingin Kerjakan Sholat Hajat, Ini Doa dan Niatnya, Bisa Dikerjakan Kapan Saja

Baca juga: Arungi Banjir dengan Boat Karet, Haji Uma Antar Bantuan ke Pengungsi

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved