Berita Pidie
12 Rumah di Pidie Terancam Ambruk ke Sungai, Pemilik Terpaksa Mengungsi
Rumah itu terancam ambruk akibat erosi di Gampong Paloh, Kecamatan Pidie, kian meluas setelah meluapnya Krueng Baro. Sehingga kini pemilik rumah telah
Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Nurul Hayati
Rumah itu terancam ambruk akibat erosi di Gampong Paloh, Kecamatan Pidie, kian meluas setelah meluapnya Krueng Baro. Sehingga kini pemilik rumah telah mengungsi sementara, mengingat debit air di Krueng Baro masih tinggi.
Laporan Muhammad Nazar I Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Dampak banjir luapan melanda Pidie, menyebabkan 12 rumah warga di dekat Krueng Baro terancam ambruk ke sungai.
Rumah itu terancam ambruk akibat erosi di Gampong Paloh, Kecamatan Pidie, kian meluas setelah meluapnya Krueng Baro.
Sehingga kini pemilik rumah telah mengungsi sementara, mengingat debit air di Krueng Baro masih tinggi.
"12 pemilik rumah telah mengungsi ke tempat saudaranya," kata Camat Pidie, Miswar SSos MM, kepada Serambinews.com, Senin (14/12/2020).
Ia menyebutkan, rumah yang terancam ambruk itu milik Iskandar SY, Mukhtar, Sunardi, Safwan, Alamsyah, Ismail, Bakhtiar, Armia, M Jafar, dan Nur Faridah.
Ia menjelaskan, saat ini aliran Krueng Baro yang hulunya dari Keumala masih sangat deras, meski di Pidie tidak diguyur hujan.
Baca juga: VIDEO - Seorang Pria Digigit Buaya Saat Mandi di Pantai, Tangannya Nyaris Putus
Namun, diperkirakan turun hujan di pegunungan Tangse yang mengalir ke Krueng Baro.
Di sisi lain, kata Camat Miswar, saat ini banjir luapan di Gampong Dayah Tutong, Kecamatan Pidie mulai surut.
Warga sebagian menungsi di bawah tenda yang dipasang di gampong tersebut.
Jumlah penduduk di Gampong Dayah Tutong 167 jiwa dengan 44 KK.
" (Bantuan) masa panik untuk warga Gampong Dayah Tutong telah disalurkan Dinsos Pidie. Kalau gampong lain tidak ada bantuan masa panik karena tidak parah," jelasnya. (*)
Baca juga: Memilukan! Anak Usia 2 Tahun Ikut Mengemis di Jalan, Terjaring Bersama Ibunya Saat Meminta-minta