Berita Banda Aceh
Di Aceh, Pria Lebih Banyak Terjaring Operasi Yustisi Protokol Kesehatan, Ternyata Ini Penyebabnya
Menurut SAG yang juga Juru Bicara Pemerintah Aceh itu, data-data tersebut tidak serta-merta menunjukkan perempuan lebih disiplin Protkes dibanding...
Penulis: Subur Dani | Editor: Nurul Hayati
Menurut SAG yang juga Juru Bicara Pemerintah Aceh itu, data-data tersebut tidak serta-merta menunjukkan perempuan lebih disiplin Protkes dibandingkan kaum adam, karena faktor kebetulan tak bisa dihindari. Laki-laki selalu lebih dominan di warung kopi atau caffe dibandingkan perempuan. Begitu juga di jalan raya, katanya.
Laporan Subur Dani | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Laki-laki lebih banyak terjaring operasi yustisi disiplin Protokol Kesehatan (Protkes) Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), dibandingkan kaum perempuan.
Satpol PP-WH Aceh, yang dibantu polisi dan TNI, menciduk mereka di jalan raya dan di warung-warung kopi atau caffe dalam wilayah Kota Sabang, Banda Aceh, dan Kabupaten Aceh Besar.
Hal tersebut dikemukakan oleh Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani—akrab disapa SAG—kepada awak media massa di Banda Aceh, Senin (14/12/2020).
“Sejak operasi yustisi digelar awal September 2020 hingga kemarin, selalu laki-laki yang lebih banyak terjaring," tutur SAG.
SAG menjelaskan, berdasarkan data dari Wakil Koordinator Lapangan Penegakan Protkes Satpol PP-WH, Marzuki SAg MH, operasi yustisi September-November 2020 terjaring 10.088 pelanggar Protkes.
Laki-laki terjaring sebanyak 8.456 orang (84%) dan perempuan 1.632 orang (16%).
Baca juga: 7 Daerah dengan Biaya Hidup Termurah di Indonesia, Ada NTT hingga Aceh
Kemudian, lanjut SAG, dalam operasi periode 1-7 Desember 2020 terjaring sebanyak 883 orang, dengan komposisi laki-laki 712 orang (81%) dan perempuan 171 orang (19%).
Selanjutnya, periode 8-13 Desember 2020 terjaring 841 orang, laki-laki 691 orang (82,2%) dan perempuan 150 orang (17,8%), tambahnya.
“Trennya tampak konsisten, jumlah laki-laki yang terjaring selalu di atas 80% dari total pelanggar dalam setiap periode waktu operasi yustisi itu dilakukan,” ujar SAG.
Menurut SAG yang juga Juru Bicara Pemerintah Aceh itu, data-data tersebut tidak serta-merta menunjukkan perempuan lebih disiplin Protkes dibandingkan kaum adam, karena faktor kebetulan tak bisa dihindari.
Laki-laki selalu lebih dominan di warung kopi atau caffe dibandingkan perempuan.
Begitu juga di jalan raya, katanya.
Mereka yang terjaring di caffe, jelas SAG, umumnya mendapat sanksi sosial di tempat.
Baca juga: Terpapar Corona, 17 Warga Aceh Singkil Jalani Isolasi