Pilpres AS 2020

Vladimir Putin Akhirnya Resmi Sampaikan Selamat ke Joe Biden Setelah Memilih Diam Pasca Pilpres AS

Presiden Rusia, Vladimir Putin pada Selasa (15/12/2020) memberi selamat kepada Joe Biden atas kemenangannya dalam pemilihan presiden Amerika Serikat.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Amirullah
AFP/Alexey NIKOLSKY / SPUTNIK
Presiden Rusia, Vladimir Putin 

SERAMBINEWS.COM - Presiden Rusia, Vladimir Putin pada Selasa (15/12/2020) memberi selamat kepada Joe Biden atas kemenangannya dalam pemilihan presiden Amerika Serikat (AS).

Ucapan selamat Putin itu datang setelah Dewan Elektoral atau Electoral College secara resmi mengukuhkan politikus dari Partai Demokrat, Joe Biden, sebagai Presiden AS ke-46.

"Bagi saya, saya siap untuk interaksi dan kontak dengan Anda (Joe Biden)," kata Putin dalam sebuah pernyataan yang disampaikan Istana Kremlin, dikutip dari Reuters.

Putin menyatakan keyakinannya bahwa Rusia dan Amerika Serikat, yang memikul tanggung jawab khusus untuk keamanan dan stabilitas global, dapat, terlepas dari perbedaan mereka.

"Benar-benar berkontribusi untuk menyelesaikan banyak masalah dan tantangan yang saat ini dihadapi dunia," kata pernyataan itu.

Baca juga: Pihak Istana Tegaskan Presiden Putin Tidak Akan Disuntik Vaksin Covid-19 Rusia, Apa Alasannya?

Baca juga: Diduga Derita Parkinsos dan Kanker, Presiden Putin Ingin Mundur, sang Anak Dinominasi Jadi Pengganti

Rusia disebut telah ikut campur dalam pemilihan presiden 2016 untuk melemahkan kandidat Partai Demokrat Hillary Clinton.

Menurut pejabat intelijen Amerika, Rusia mencoba melakukan hal yang sama pada tahun 2020 untuk "merendahkan" Biden, laporan kantor berita Newsweek.com

Putin bersikap diam setelah Biden akan menjadi presiden AS terpilih dan mampu mengalahkan petahana, Donald Trump.

Hal ini menurut para kritikus Trump sebagai bukti bahwa Istana Kremlin ingin Trump memenangkan masa jabatan kedua.

Dan bahwa Moskow masih berusaha untuk merusak demokrasi Amerika dan menyebarkan keraguan di antara para pemilih, sesuai dengan strategi anti-demokrasi yang telah lama ada.

Selama berminggu-minggu, Istana Kremlin menunda pengakuan hasil pemilu AS 2020 yang memenangkan Biden.

Meskipun kampanye litigasi untuk menentang hasil pemilu dan teori konspirasi penipuan pemilu yang disebarluaskan oleh Gedung Putih, pejabat pemerintah, dan anggota parlemen Republik.

Bulan lalu, Putin mengatakan tidak ada unsur politik dalam keterlambatan dirinya memberi selamat kepada Biden.

Baca juga: Joe Biden dan Kamala Harris Ditetapkan Sebagai Person of the Year 2020 oleh Majalah Time

"Saya ingin meyakinkan Anda, Tidak ada motif tersembunyi, bahwa kami menyukai seseorang, atau bahwa kami tidak menyukai seseorang," katanya seperti dikutip dari kantor berita negara.

"Kami hanya menunggu diakhirinya kebuntuan politik dalam negeri," ujar Putin.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved