Breaking News

Berita Aceh Tamiang

Erosi Sungai Mengganas, Tanggul di Rantaupakam Tinggal ‘Sejengkal’ Lagi dari Jalan Raya

Mengganasnya gerusan air atau erosi membuat dinding tebing sungai hanya berjarak ‘sejengkal’ saja dengan jalan raya.

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Saifullah
Dok Camat Bendahara
Kondisi tanggul sungai di Rantaupakam semakin kritis dan mengancam permukiman terendam, Rabu (16/12/2020). 

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Kerusakan tanggul sungai di Rantaupakam, Kecamatan Bendahara, Aceh Tamiang semakin parah.

Mengganasnya gerusan air atau erosi membuat dinding tebing sungai hanya berjarak ‘sejengkal’ saja dengan jalan raya.

Camat Bendahara, Fakhrurrazi Syamsuar mengatakan, tanggul yang kini dalam kondisi kritis itu berada persis di pusaran tikungan air sungai.

Berdasarkan amatannya langsung pada Rabu (16/12/2020), ujar Camat Bendahara, tebing yang roboh ke sungai bertambah sehingga menyebabkan jarak antara bibir sungai dengan jalan raya semakin pendek.

“Saya bilang itu tinggal sejengkal lagi. Karena kalau roboh lagi, maka air langsung tumpah ke jalan,” papar Aji--sapaan Fakhrurrazi Syamsuar.

Baca juga: Tim Gabungan di Nagan Raya Razia Warga yang tidak Pakai Masker

Baca juga: Alhamdulillah! Dalam Empat Hari Terakhir, tak Ditemukan Kasus Baru Positif Covid-19 di Abdya

Baca juga: Citilink Terbang Sebulan Dua Kali ke Nagan Raya, dari Bandara Halim Perdana Kesuma Jakarta

Aji mengungkapkan, bila tanggul itu benar-benar jebol, maka potensi banjir bukan hanya mengancam penduduk di Kecamatan Bendahara, tapi juga kecamatan lain. “Paling tidak Bandamulia akan berimbas,” ujarnya.

Secara khusus, beber dia, kerusakan tanggul itu sempat dibahas ketika Kadis Sosial Aceh, Alhudri berkunjung ke Aceh Tamiang untuk mengantar bantuan kepada korban banjir, Rabu (16/12/2020).

Hanya saja, Alhudri menyatakan, bahwa penanganan kerusakan tanggul tersebut bukan wewenang Dinas Sosial, karena ada stakeholder lain yang lebih bertanggung jawab.

Namun Kadinsos memastikan, akan tetap melaporkan kondisi ini kepada Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah, MT.

“Kehadiran kami hari ini dalam rangka masa tanggap darurat. Begitu pun, semua imbas banjir akan kami laporkan, termasuk kerusakan tanggul ini,” kata Alhudri.

Baca juga: Investor Jepang Tanamkan Modal di Barsela, Nilai Investasi Capai Rp 1,3 T, Ini Sektor yang Digarap

Baca juga: VIDEO 25 Tahun Berpisah, Dua Sahabat Ini Bertemu di Bantaran Sungai Lamnyong Banda Aceh

Baca juga: VIDEO Hukuman Cambuk 100 Kali Setelah Berzina, Pelaku di Eksekusi di Kantor Kejari Pidie

Aji sendiri menyebutkan, gerusan air sungai telah merusak tanggul sepanjang 25 meter. Forkopimcam Bendahara secara swadaya telah berusaha mencegah meluasnya abrasi ini dengan menimbun tanah sebanyak 25 truk.

“Tapi ini kan tidak cukup, kalau air terus tinggi, tanah yang kami timbun bisa ikut hanyut,” ulas Camat Bendahara ini.

Menurutnya, potensi kerusakan tebing sungai di Kecamatan Bendahara bukan hanya di Rantaupakam, tapi secara keseluruhan ada sembilan titik. “Ada sembilan titik tikungan sungai yang berpotensi abrasi,” ujarnya.

Secara klasifikasi, papar dia, sembilan titik tikungan ini terbagi dalam tiga titik sangat kritis dan enam titik dalam kondisi siaga.

Baca juga: Ini Lokasi Pemakaman Ulama Kharismatik Aceh, Abu Paloh Gadeng, Shalat Jenazah Dilakukan 4 Kali

Baca juga: VIDEO Modena Jadi Pilihan Interior Desainer dan Arsitek Indonesia untuk Melengkapi Dapur di Rumah

Baca juga: 5 Ketua Partai Pengusung Bertemu di Jakarta, Bahas Rencana Pengusulan Cawagub,Begini Perkembangannya

Fakhrurrazi mengaku, sudah melaporkan kondisi titik tikungan sungai yang rawan jebol itu ke Pemerintah Aceh pada tahun lalu.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved