Kondisi Gunung Merapi, Kawah Tertutup Kabut hingga 13 Kali Guguran, Pengungsi Terserang Penyakit
Tingkat aktivitas Gunung Merapi masih berada di status siaga atau level III sampai Selasa (15/12/2020) hingga pukul 18.00 WIB.
SERAMBINEWS.COM - Tingkat aktivitas Gunung Merapi masih berada di status siaga atau level III sampai Selasa (15/12/2020) hingga pukul 18.00 WIB.
Kawah Merapi tidak teramati, tertutupi kabut hingga kabut 0-III.
Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunSolo.com dalam laporan pengamatan aktivitas Gunung Merapi oleh KESDM, Badan Geologi, PVMBG, BPPTKG, Selasa (15/12/2020) pukul 12.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB diketahui cuaca berawan, mendung serta hujan.
Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur.
Suhu udara sekitar 16 hingga 21 derajat celcius, dengan kelembaban udara 72 sampai 90 persen.
Selain itu, teramati di Gunung Merapi miliki tekanan udara 568 hingga 686 mmHG.
Kemudian berdasarkan hasil pantauan visual, gunung Merapi tertutup kabut hingga 0-III.
Sehingga asap kawah putih tidak teramati dari pantauan visual.
Tercatat ada 13 kali guguran dengan panjang gelombang 4-20 milimeter, Durasi : 9 hingga 58 detik.
Lalu, Merapi mengeluarkan hembusan sebanyak 13 kali dengan panjang gelombang 2 hingga 8 milimeter serta durasi 8 hingga 49 detik.
Kemudian untuk fase banyak di gunung Merapi terjadi 71 kali dengan panjang gelombang 2 sampai 23 Milimeter.
Serta vulkanik dangkal sebanyak 8 kali, dengan panjang gelombang 30 sampai 75 milimeter dengan durasi 9 sampai 30 detik.
Sejumlah Pengungsi Merapi di Boyolali Mulai Terserang Penyakit, IDI Sebut Didominasi Lansia
Para pengungsi Gunung Merapi di tempat penampungan pengungsi sementara (TPPS) Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali mulai mengeluhkan kesehatannya.
Kebanyakan dari mereka mengeluhkan rasa pusing, maag, batuk, dan pilek selama berada di pengungsian.