Kaleidoskop 2020

Kaleidoskop 2020: Peristiwa Timur Tengah yang Jadi Sorotan, Kematian Soleimani hingga Ledakan Beirut

Berikut sejumlah peristiwa yang terjadi di Timur Tengah yang menarik perhatian dunia selama 2020.

Editor: Amirullah
AP PHOTO/Hussein Malla
Api mengepul dari pelabuhan di Beirut, Lebanon, pada 10 September 2020. Kepanikan terjadi akibat insiden kebakaran itu, yang mengingatkan publik akan dua ledakan yang mengguncang pada Agustus lalu, dan menewaskan ratusan orang. (AP PHOTO/Hussein Malla) 

SERAMBINEWS.COM - Berikut sejumlah peristiwa yang terjadi di Timur Tengah yang menarik perhatian dunia selama 2020.

Rentetan peristiwa itu ramai dibahas di berbagai negara, bahkan sampai trending di media sosial.

Bahkan beberapa peristiwa itu masih berlarut hingga sekarang.

Berikut ini TribunnewsWiki.com sajikan berita internasional yang jadi sorotan sepanjang 2020.

Tewasnya Qasem Soleimani

()Bagaimana Donald Trump bisa izinkan Militer AS bunuh pemimpin pasukan Quds, Iran, Mayor Jenderal Qasem Soleimani? (Kolase Foto: Twitter dan Wikimedia)

Serangan udara Amerika Serikat menewaskan Komandan Pasukan Quds Iran, Qasem Soleimani di Baghdad, Kamis (2/1/2020) malam waktu setempat.

Serangan ini dikonfirmasi langsung oleh pentagon.

Tindakan Donald Trump ini sempat mengkhawatirkan berbagai pihak.

Pasalnya, tindakan sembrono ini bisa memicu terjadinya perang yang berlarut.

Dikutip dari Washington Post, Menteri Pertahanan Amerika Serikat Mark T. Esper mengatakan Pentagon hanya mengambil tindakan defensive (pertahanan) terhadap Soleimani.

Soleimani sendiri merupakan Komandan Pasukan Quds Iran.

Menurut AS, Soleimani memiliki hubungan dekat dengan jaringan kelompok-kelompok bersenjata yang didukung oleh Iran di Timur Tengah.

Serta memikul tanggung jawab atas ratusan kematian orang Amerika.

Dalam sebuah pernyataan, Esper mengatakan bahwa Jenderal Soleimani merencanakan serangan kepada diplomat Amerika.

"Jenderal Soleimani secara aktif mengembangkan rencana untuk menyerang diplomat Amerika dan anggota militer di Irak dan di seluruh wilayah itu,” kata Esper dalam sebuah pernyataan, Kamis (2/1/2020).

"Serangan ini bertujuan untuk menghalangi rencana serangan Iran di masa depan." lanjutnya.

Iran pun mengkonfirmasi kematian salah satu tokoh militernya yang paling aktif tersebut.

Bahkan Iran bersumpah akan membalas dendam terhadap Amerika Serikat.

Baca juga: Jokowi Putuskan Vaksin Covid-19 Gratis, Legislator Demokrat Sarankan Lima Langkah Lanjutan

Baca juga: Kalah Taruhan, Pria Ini Serahkan Istri ke Teman untuk Dirudapaksa, Siksa Korban Karena Menolak

Baca juga: Jalan Bireuen Takengon Longsor, Kendaraan Terjebak Macet

Pesawat Ukraina Jatuh di Iran

()Pejabat AS umumkan sebab jatuhnya pesawat Ukraina Boeing 737 karena Iran. (Ilustrasi: Ukraina Airlines) (Wikimedia)

Pesawat dari maskapai Ukraine International Airlines (UIA) ditembak jatuh tak lama setelah lepas landas dari Bandara Imam Khomeini, Teheran, pada 8 Januari 2020.

Sebanyak 176 orang yang ada di pesawat Ukraina berjenis Boeing 737 itu tewas seketika.

Bagaimana tidak, pesawat itu dihantam dua rudal.

Awalnya, Iran menampik telah melakukan serangan.

Baru beberapa hari kemudian, Iran mengaku terjadi kesalahan

Kala itu Presiden Hassan Rouhani menyatakan insiden itu "kesalahan tak termaafkan".

Pesawat tersebut salah tembak akibat human error.

Peristiwa itu sendiri terjadi setelah beberapa jam sebelumnya, rudal balistik Iran menghantam dua pangkalan AS di Ain al-Assad dan Erbil.

Serangan itu merupakan balasan setelah Washington membunuh jenderal top mereka, Qasem Soleimani yang juga komandan Pasukan Quds di Garda Revolusi Iran.

Baca juga: Tidak Dibius selama 6 Jam, Gadis 9 Tahun Ini Main Piano dan Game saat Operasi Tumor Otak

Baca juga: Hotman Enggan Jadi Pengacara Kasus Habib Rizieq: Saya Tidak Bisa karena Terlalu Sibuk

Ledakan Beirut

()Kumpulan pria yang sedang menandu korban akibat Ledakan di Beirut, Lebanon, Selasa (4/8/2020). (ANWAR AMRO / AFP)

Ledakan masif yang terjadi di Beirut pada Selasa (4/8/2020) diduga dipicu karena 2.750 ton amonium nitrat.

Sebanyak 2.750 amonium nitrat tersebut disimpan dan ditimbun selama 6 tahun di dalam gudang pelabuhan.

Penyataan tersebut diungkapkan oleh Presiden Lebanon Michel Aoun, pada Selasa (4/8/2020) malam.

Aoun menyebut bahwa penimbunan zat kimia bersifat eksplosif tersebut “tidak dapat diterima”, karena dilakukan secara serampangan tanpa memerhatikan aspek keamanan.

Diketahui, amonium nitrat merupakan senyawa kimia yang bisa digunakan untuk pupuk.

Selain itu, bahan aktif tersebut juga dijadikan campuran zat dalam konstruksi pertambangan.

Perdana Menteri meminta kabinet pemerintahan menggelar rapat darurat terkait ledakan ini pada Rabu, serta mengatakan status darurat selama dua pekan harus segera diumumkan.

(TribunnewsWiki.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunnewswiki.com dengan judul Kaleidoskop 2020: Berita Timur Tengah yang Jadi Sorotan, Pesawat Ukraina Jatuh hingga Ledakan Beirut

Sumber: TribunnewsWiki
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved