Haura Pernah Sekolah di Nagan Raya, Anak Usia 11 Tahun yang Meninggal Tergilas Truk Disopiri Ayahnya
Haura ternyata lahir di Meukek, 10 Maret 2009 yang merupakan kampung ayahnya, Husaini yang kini sedang diproses hukum terhadap kasus tersebut.
Penulis: Rizwan | Editor: Mursal Ismail
Mereka mengakui bahwa Husaini sebelumnya tinggal di Dusun Alue Gani, Desa Gunung Pungkie.
"Husaini itu asli Alue Gani. Keluarga besarnya di Alue Gani," katanya.
Menurutnya, istri dari Husaini yang biasa dipanggil Mak Haura asli dari Meukek, Aceh Selatan dan sejak menikah mereka tinggal di Alue Gani.
"Mereka juga sudah punyai rumah di Desa Alue Gani," katanya.
Namun selama 3 bulan terakhir ini, keluarga mereka pindah ke Meukek Aceh Selatan.
Terhadap penyebab pindah pihaknya tidak mengetahuinya.
"Husaini itu sopir. Ia sering membawa buah sawit," katanya.
Haura yang meninggal dunia yang diduga tergilas truk ayahnya tersebut, selama ini anak tersebut terkenal ceria di kampung.
"Anaknya ceria," kata Keuchik Gunung Pungkie.
Kronologis kejadian
Seperti diberitakan sebelumnya, Lamuddin (37), warga Meukek yang lokasi warungnya berada disekitar lokasi kejadian menceritakan kronologi kejadian ini.
Intinya sama seperti yang diceritakan Akun Instagram @ndorobeii dalam caption video rekaman CCTV yang diunggahnya di Instagram tersebut.
"Menurut cerita warga yang melihatnya korban sempat bergantung di spion truk agar bapaknya berhenti.
Namun Bapaknya tidak mau berhenti dan langsung menjalankan mobil, sehingga anaknya Haura terjatuh dan tergilas ban belakang truk," ungkap Lamuddin yang istrinya saudara dari Ibu korban, saat ditanyai Serambinews.com, Senin (21/12/2020).
Menurut Lamuddin, Haura merupakan anak pertama dari Husaini.