Bireuen Luncurkan Gampong Literasi, Gembiranya Anak-anak Saat Mobil Perpustakaan Keliling Datang
Anak-anak warga Gampong Paseh, Kecamatan Juli, Bireuen, Selasa (22/12/2020) menyerbu dan mengambil berbagai bahan bacaan di dua mobil perpustakaan
Anak-anak warga Gampong Paseh, Kecamatan Juli, Bireuen, Selasa (22/12/2020) menyerbu dan mengambil berbagai bahan bacaan di dua mobil perpustakaan keliling milis Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Bireuen. Kehadiran mobil itu guna menyemarakkan launching gampong literasi pertama di Bireuen.
Anak-anak yang umumnya murid SD/MI kelas II hingga V, dengan cekatan meminta izin kepada petugas untuk mengambil buku guna dibaca. Ada yang membaca buku jenis tanaman, mamalia, cerita maupun buku kesukaan mereka. Ketika tangan tidak sampai menyentuh buku pada mobil itu, mereka mengambil kursi dan naik untuk bisa mengambil buku.
Mereka terdiri dari Nur Ismi, Safara, Wardatul Aula, Almaizar, Fathir, dan belasan lainnya. “Pak ambil lagi boleh bukunya,” minta Muhammad Aqil, murid kelas III MIN. Amatan Serambi, mereka sangat antusias mengambil dan membaca buku yang dibawa dua mobil perpustakaan keliling hadir di meunasah setempat.
Kehadiran dua mobil tersebut guna menyemarakkan launching Gampong Literasi yang dilakukan Balai Baca Bireuen di desa itu. Kegiatan tersebut dihadiri Staf ahli Bupati Bupati, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Ketua DPRK, Camat Juli, ratusan undangan, serta termasuk pejabat dari Provinsi Aceh.
Ketua panitia, Rifki Muhammad mengatakan, balai baca di Gampong Paseh sudah hadir sejak 2015 lalu. Selain itu, tim Balai Baca Bireuen pada hari tertentu dengan sepeda motor membawa berbagai jenis buku ke tempat-tempat yang ramai dengan anak-anak. “Kami keliling membawa berbagai jenis buku bacaan terutama untuk kalangan anak-anak,” ujar Rifki yang juga pengelola balai baca.
Keuchik Gampong Paseh, Muradik mengatakan, lahirnya Balai Baca di desa tersebut seumpama mata air di padang yang gersang, besar harapan ke depan sinkronisasi berbagai departemen terkait untuk menjadi gampong yang maju. Kemudian, anak-anak di desanya tidak canggung lagi membaca dan mereka sering berkumpul di rumah balai baca guna belajar membaca dan lainnya.(yus)