Viral Medsos
Kisah Pasien Enggan Lepas Tangan Dokter: Sebenarnya Lebih Baik Saya Tidak Mengingat Apapun
Sebuah kisah dibagikan oleh seorang dokter mengenai pasien lansia yang enggan melepas genggaman tangannya.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
Melihat perkembangan positif di tangan kiri pasien, ia menyarankan wanita tersebut untuk terus berolahraga dan melakukan fisioterapi seperti sudah diajarkan agar segera pulih.
Melansir dari mStar, Jumat (25/12/2020), menurut dokter Kamarul, genggaman tangan kanan pasien tidak dilepaskannya saat ia ingin beranjak ke ruangan lain.
"Saya tidak ingat apa pun yang terjadi sebelum stroke. Saya tidak ingat siapa pun, tapi ... saya ingat anak saya,” kata pasien wanita itu yang masih menggengam tangan Kamarul.
“Saya ingat setiap hari ketika jemput dia pulang dari sekolah,”
"Saya ingat ketika saya menyuruhnya untuk memegang tangan saya dengan erat ketika ingin menyeberang jalan. Hanya saja saya tidak mengingat wajahnya,”
“Saya cuma ingat menggenggam tangannya di jari saya. Saat digenggam, dada saya terasa hangat. Perasaan itu saja yang hanya saya ingat," kata wanita dengan air mata berlinang.
Baca juga: VIRAL Ibu Panggil Anak dari Dalam Kamar Sambil Ditutup Mata, Ternyata Berikan Hadiah Istimewa
Baca juga: VIRAL Maling Terekam CCTV, Sudah Masuk Rumah Nggak Jadi Curi Motor, Tutup Pagar dengan Santun
Seorang bocah yang ketika itu melintas di lorong rumah sakit, membuat wanita itu memalingkan wajah dan menatap ke luar jendela.
"Sebenarnya lebih baik saya tidak mengingat apapun. Lebih baik saya tidak tahu apa yang terjadi, karena kalau saya ingat, hati saya sakit,” kata pasien itu.
Kemudian Kamarul meminta pasien wanita tersebut untuk memanggil sosok yang ingin dia genggam tangannya.
“Ibu panggilah dia untuk melihat ibu. Dia tidak ingin melihat kondisi ibunya di rumah sakit," saran Kamarul.
Baca juga: Ini Dugaan Motif Pembunuhan Pensiunan Guru di Kompleks Mibo Banda Aceh
Raut wajah pasien wanita itu kemudian berubah menjadi penyesalan karena saran yang diajukan oleh Kamarul.
Timbul rasa penyesalan dalam diri Kamarul karena telah memberikan saran itu kepadanya.
"Dia sudah pergi (meninggal). Kecelakaan di jalan raya. Hari itu saya menyuruhnya untuk memegang tangan saya,” katanya pada Kamarul.
Seketika air mata pasien wanita itu menetes, mengingat kejadian masa lampaunya.