Kilas Balik Tsunami Aceh 2004
Tsunami Aceh 2004 | Kisah Wanita Hamil Selamat dari Tsunami, tapi Ibu, Kakek dan Neneknya Meninggal
Seorang wanita desa pedalaman di Kemukiman Meuraksa Kecamatan Blang Mangat Pemkot Lhokseumawe, berhasil selamat dari hantaman gelombang tsunami
Penulis: Syamsul Azman | Editor: Safriadi Syahbuddin
Tatkala keluar dari rumah, dia teringat pada ibunya masih di dalam, lantas kembali menjemput ibunya Ummlyah (53).
Ketika la telah lari sekitar 200 meter menuju rumah, gelombang dengan cepat mengejar dan menyapu kakinya sehingga ia jatuh.
Ibunya Ummiyah yang telah tua juga jatuh dan dibawa arus.
Sebenarnya, ia berhasrat membantu sang orang yang melahirkannya, tapi beberapa orang berteriak supaya cepat lari karena air sedang membawa bangunan.
Nazariah mengaku melihat ibunya diseret air, kemudian menghilang entah kemana yang akhimya ditemukan meninggal.
Bukan hanya kehilangan ibu kandung, tapi Nazariah mengaku ikut kehilangan Kakeknya Abdullah Gani (80), Neneknya Ramlah (68) dan makciknya Barhensyah (30).
Keempat keluarganya telah kembali ke alam baqa, entah siapa akan mengurusnya jika nantinya melahirkan anak kedua dari hasil perkawinan dengan suami.
Dalam kesempatan itu Nazariah juga mengatakan, sempat tiga kali terjatuh ketika lari menyelamatkan diri, sehingga sekujur tubuhnya masih terlihat bekas luka, seperti di siku, tangan, bagian kaki dan juga di bagian punggung.
Nazariah juga merasa khawatir terhadap kondisi anak dalam kandungannya, karena waktu dia lari menyelamat diri tiga kali jatuh dan sekali diantaranya ikut terkena kandungan, namun ia harap tidak terpengaruh dengan kondisi anaknya.
Baca juga: VIDEO Kerusakan Gempa dan Tsunami Palu, Disusul Likuifaksi yang Menelan Permukiman
Tragedi yang sama juga dirasakan Ny Roslina (29) masih warga Desa Jamboe Timur yang tidak jauh dengan rumah Nazariah.
Wanita kulit kuning langsat itu mengaku dua makciknya benama Maryam dan Nursiah adik kakak tewas ditelan gelombang tsunami, sementara Roslina berhasil lari menyelamatkan diri dengan menaiki sebuah mobil.
Demikian pula Ny Fatimah (50), tatkala melarikan diri sempat terjatuh bangun, sehingga kakinya tertusuk kayu hingga tembus.
Sampai kemarin masih nampak bekas tertusuk yang belum sembuh, dia sempat selamat karena dibawa lari orang lain.
Namun, tiga anak kandungnya meninggal ditelan ombak.
Sementara Imam Desa Jamboe Timur, Tgk Muhammad Yusufldris (50) kepada Serambi mengatakan, Jamboe Timur merupakan desa terparah di kecamatan Blang Maryat.