Gajah Rusak Kebun di Tangse
Meski kawat kejut listrik sepanjang 10 kilometer (Km) sudah dipasang di luar kebun, tapi kawanan gajah liar masih menggganggu
SIGLI - Meski kawat kejut listrik sepanjang 10 kilometer (Km) sudah dipasang di luar kebun, tapi kawanan gajah liar masih menggganggu dan merusak tanaman di kebun kawasan Lhok Rimeh Beungga, Kecamatan Tangse, Pidie. Gangguan hewan berbelalai itu cukup meresahkan petani yang berkebun di lereng bukit tersebut.
Pada Minggu (27/12/2020), Serambi menerima kiriman video warga mengusir 11 ekor gajah yang terpisah dari kawanannya. Gajah tersebut merusak tanaman di kawasan Lhok Rimeh Beungga. Gajah yang masuk ke kebun terdiri atas tiga anak gajah, dua ekor gajah besar, dan sisanya gajah belum dewasa. Kawanan gajah liar tersebut berpindah-pindah mencari makan di areal perkebunan kawasan Kecamatan Tangse.
Camat Tangse, Muhammad Irfan Islami SIP MM, kepada Serambi, kemarin, mengatakan, kawanan gajah liar sudah sering berkeliaran ke pemukiman penduduk di Kemukiman Beungga, Kecamatan Tangse. Tanaman seperti cokelat, pinang, durian, pinang, dan tanaman produktif lainnya menjadi sasaran amukan gerombolan gajah.
Ia menjelaskan, pihaknya sudah koordinasi dengan Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, agar segera menggiring gajah liar tersebut ke habitatnya. "Kita imbau masyarakat dan pemerintah gampong harus selalu berkolaborasi untuk mengatasi gangguan gajah. Jika kompak, kita bisa menghalau satwa dilindungi tersebut," jelashya.
Jangan Rusak Hutan
Bupati Pidie, Roni Ahmad SE atau Abusyik, mengatakan, pada prinsipnya gajah adalah satwa yang dilindungi dan hidup berkelompok. Menurut Abusyik, satwa itu mengganggu perkebunan jika habitatnya hutan belantara sudah dirambah dan dirusak oleh tangan jahil. Untuk itu, ia meminta masyarakat jangan merusak hutan sebagai sumber kehidupan satwa.
"Jika hutan belantara terus dirusak, maka risikonya satwa liar seperti gajah akan keluar hutan karena hewan itu merasa tidak nyaman lagi hidup di dalamnya (hutan belantara-red)," kata Abusyik saat tatap muka dengan warga Gampong Rinti Ujong Rimba, Kecamatan Mutiara Timur, Pidie, seperti disampaikan Bagian Humas dan Protokoler Setdakab Pidie dalam siaran pers kepada Serambi, Minggu (27/12/2020).
Abusyik menambahkan, kawanan gajah liar itu bisa hidup berdampingan dengan manusia jika habitat mereka tidak diganggu. (naz)