Berita Luar Negeri
Perbuatan tak Senonoh Marak, Ternyata Mi Instan asal Indonesia Dipakai Pria Merayu Wanita di Ghana
Kelezatan mi instan asal Indonesia ini ternyata menjadikan alat rayuan para lelaki di Ghana untuk melakukan perbuatan tak senonoh terhadap para gadis
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
Banyak yang meragukan bahwa mi instan dapat dijadikan sebagai salah satu bahan pangan pokok.
Akan tetapi, karena mi instan sendiri harganya relatif terjangkau, mudah disajikan, dan awet, Indomie berkembang pesat seiring dengan diterimanya mi instan di Indonesia.
Produk Indomie yang pertama kali diperkenalkan adalah Indomie Kuah Rasa Kaldu Ayam yang saat itu sesuai dengan selera lidah masyarakat Indonesia.
Kemudian pada 1982, penjualan produk Indomie mengalami peningkatan yang sangat signifikan dengan diluncurkannya varian Indomie Kuah Rasa Kari Ayam.
Baca juga: Demi Konten, Youtuber Ini Makan Mi Instan Campur Detergen, Langsung Berhenti saat Alami Kejadian ini
Puncaknya pada 1983, produk Indomie kembali semakin digemari oleh masyarakat Indonesia dengan diluncurkannya varian Indomie Mi Goreng.
Produk tersebut telah merambah banyak negara termasuk Amerika Serikat, Australia, Inggris, Timur Tengah dan China.
Indomie pertama kali dibuat oleh PT Sanmaru Food Manufacturing Co Ltd.
Namun, kemudian tahun 1984 perusahaan ini dibeli oleh PT Sarimi Asli Jaya yang memproduksi Sarimi.
Selanjutnya tahun 1990, PT Indofood Sukses Makmur Tbk yang sebelumnya bernama PT Panganjaya Intikusuma mengakuisisi perusahaan tersebut.
Sehingga Sarimi dan Indomie berada di bawah satu perusahaan.
Keberadaan PT Indofood tidak bisa terlepas dari sosok Sudono Salim atau Liem Sioe Liong.
Salim dengan Salim Groupnya menerapkan strategi bisnis yang terintegrasi.
Sedikitnya 90 persen pasar domestik mi instan saat itu dikuasai Salim Grup melalui produk Supermi, Sarimi, Super Cup, dan sebagainya.
Baca juga: AWAS! Teliti sebelum Makan, Warganet Ini Temukan Belatung dalam Mie Instan
Bahkan omzet penjualan hampir Rp1 triliun pada tahun 1990.