Berita Aceh Timur

Saat Sekjen KKP RI Ujicoba Cerutu Aceh Timur

Ternyata di Aceh Timur ada juga petani yang mengembangkan usaha pembuatan cerutu....

Penulis: Seni Hendri | Editor: Jalimin
For Serambinews.com
Sekjen KKP RI, Drs Antam Novambar SH MHum, didampingi Bupati Aceh Timur, H Hasballah bin HM Thaib SH atau Rocky, menguji coba cerutu yang dibuat oleh warga Aceh Timur. 

Laporan Seni Hendri l Aceh Timur

SERAMBINEWS.COM, IDI - Ternyata di Aceh Timur ada juga petani yang mengembangkan usaha pembuatan cerutu.

Ya, cerutu dan tembakau Sunti ini dipamerkan oleh stand Dinas Perkebunan dan Peternakan Aceh Timur, yang dibuat untuk memeriahkan kunjungan Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, ke Aceh Timur, Senin (28/12/2020).

Kunjungan Sekjen KKP RI, Drs Antam Novambar SH MHum, ke Aceh Timur didampingi Dirjen Perikanan Budidaya, Dr Ir Slamet Subiyakto MSI, anggota DPR RI, Ir TA Khalid MM, dan rombongan dalam rangka peresmian sekaligus penebaran benih udang vaname di tambak percontohan nasional klaster Aceh Timur, di Desa Matang Rayeuk, Kecamatan Idi Timur, Kabupaten Aceh Timur.

Sebelum meresmikan, dan tebar benih udang di tambak klaster Aceh Timur, Sekjen KKP RI, didampingi Bupati Aceh Timur, H Hasballah bin HM Thaib SH atau Rocky, anggota DPR RI, Ir TA Khalid MM, dan rombongan meninjau sejumlah stand yang dibuat oleh sejumlah OPD Aceh Timur di kompleks Pendopo Bupati Aceh Timur.

Masing-masing OPD memamerkan produk unggulannya. Setelah meninjau stand Dinas Perikanan, dan Dekrasda, Sekjen KKP RI, didampingi Bupati Rocky, meninjau stand Dinas Dinas Perkebunan.

Nah, di stand Dinas Perkebunan dan peternakan inilah Bupati Aceh Timur, H Hasballah mengambil dan menyajikan cerutu kepada Sekjen KKP RI Drs Antam Novambar. Lalu, Drs Antam Novambar, pun langsung mengambil dan membakar cerutu yang diberikan Bupati tersebut.

Kadis Perkebunan dan Peternakan Aceh Timur, Ir Lukman SP MM, mengatakan, cerutu dan tembakau sunti itu merupakan hasil industri rumah tangga warga Desa Alue Gurep, Kecamatan Peureulak Timur, Aceh Timur.

M Nasir pemilik usaha tembakau tersebut mengatakan, usaha cerutu dan tembakau sunti itu merupakan usaha turun temurun dari almarhum neneknya.

Untuk tembakau sunti, katanya, sudah dipasarkan di beberapa daerah dengan harga Rp 200 ribu per kg. 

Sedangkan, cerutu belum bisa dipasarkan, dan hanya untuk konsumsi lokal, karena belum ada cukainya. 

Pembuatan cerutu ini katanya, di bawah pembinaan cerutu Gayo (Gayo Mountain Cigar).

Nasir mengatakan tembakau untuk cerutu dan tembakau sunti ini ditanam di lahannya sendiri seluas 1 hektar.

Jika tembakau sunti katanya, dibuat dengan cara daun tembakau yang sudah tua (menguning) dicindang, dijemur, lalu diolah dengan cara diputar keliling menggunakan tangan berbentuk obat nyamuk.

Sedangkan, ceurut diolah dari daun tembakau yang masih muda.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved