Berita Aceh Utara

Akibat Banjir, Ini Total Kerugian PDAM Tirta Mon Pase Aceh Utara

ekses dari banjir tersebut, menyebabkan dua unit pompa, dan dua panel di WTP Meunasah Asan, Rusak

Penulis: Saiful Bahri | Editor: Muhammad Hadi
FOR SERAMBINEWS.COM
Direktur PDAM Tirta Mon Pase Aceh Utara, Zainuddin Rasyid 

Laporan Saiful Bahri I Lhokseunawe

SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE -  Suplai air PDAM Tirta Mon Pase pada awal Desember 2020 lalu sempat terhenti selama sepekan untuk 17 pelanggan di tujuh kecamatan dalam wilayah Aceh Utara.

Hal ini sehubungan WTP di Meunasah Asan, Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara, terendam banjir.

Sehingga sejumlah aset PDAM Tirta Mon Pase rusak.

Sebagaimana diketahui, WTP di Desa Meunasah Asan, Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara, terendam banjir sejak Sabtu (5/12/2020).

Sehingga suplai air ke 17 ribu pelanggan yang ada di tujuh kecamatan dalam wilayah Aceh Utara, terhenti sekitar tujuh hari.

Ketujuh kecamatan tersebut yakni Kecamatan Matangkuli, Lhoksukon, Pirak Timu, Baktya Barat, Baktya, Seunuddon, dan Tanah Pasir.

Baca juga: BERITA POPULER - Kisah Pria Aceh Rawat Istri, BLT Dilanjutkan 2021 hingga Wanita Aceh Ditangkap

Direktur PDAM Tirta Mon Pase Aceh Utara, Zainuddin Rasyid, Rabu (30/12/2020), menyebutkan, ekses dari banjir tersebut, menyebabkan dua unit pompa, dan dua panel di WTP Meunasah Asan, Rusak.

"Kerusakan juga terjadi pada pipa distribusi sepanjang 60 meter di kawasan Simpang Cebrek," katanya. 

Untuk dua unit pompa, tidak bisa diperbaiki lagi. Namun untuk menjamin distribusi air ke 17 ribu pelanggan di tujuh kecamatan tersebut, terpaksa pihaknya menggunakan pompa bekas yang ada di WTP tersebut.

Baca juga: Viral Video Anak Perempuan Dibully, Dijambak dan Tak Diberi Ampun sampai Nangis, Polisi Bertindak

"Untuk panel, sementara ini juga bisa berfungsi setelah diperbaiki," katanya.

Jadi, lanjut, Zainuddin, untuk sementara ini distribusi air sudah lancar kembali.

Ditanya terkait jumlah kerugian akibat banjir tersebut, Zainuddin membeberkan, pihaknya mengalami kerugian mencapai Rp 850 juta.

Baca juga: Harga HP Xiaomi Terbaru Bulan Desember 2020, Paling Murah Mulai dari Rp 1 Jutaan

Dengan rincian, sekitar Rp 500 juta kerugian secara material, yakni atas kerusakan pipa, panel dan pompa.

Sedangkan kerugian lainnya, yakni Rp 350 juta, akibat terhentinya distribusi air kepada 18 ribu pelanggan sekitar sepekan.

Jadi, untuk percepatan pergantian barang yang rusak seperti pompa, panel dan beberapa item lainnya, menurut Zainuddin, sudah menyurati Pemkab Aceh Utara, untuk meminta bantuan.(*)

Baca juga: Ini Dugaan Spesialis Bedah Penyebab Putus Tangan Perawat RSUTP Abdya di Jalan Sepi

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved