Internasional
Banjir Rendam Fangak, Sudan Selatan Berbulan-bulan, Satu Juta Orang Terancam Kelaparan
Sekitar 1 juta orang di Sudan Selatan harus mengungsi dari area banjir yang telah terjadi dalam beberapa bulan terakhir ini.
SERAMBINEWS.COM OLD FANGAK - Sekitar 1 juta orang di Sudan Selatan harus mengungsi dari area banjir yang telah terjadi dalam beberapa bulan terakhir ini.
Di sebidang tanah yang dikelilingi banjir di Sudan Selatan, satu keluarga harus minum dan mandi dari air yang menyapu jamban.
Air mulai naik pada Juni 2020, menghanyutkan tanaman, membanjiri jalan, dan memperburuk kelaparan dan penyakit.
Negara termuda itu harus berjuang untuk pulih dari perang saudara dan saat ini, kelaparan sudah menjadi ancaman, seperti dilansir AP, Jumat (1/1/2021).
Wartawan The Associated Press (AP) pergi ke Old Fangak, negara bagian Jonglei yang terpukul parah.
Para orang tua berbicara tentang berjalan berjam-jam di dalam air setinggi dada untuk mencari makanan dan perawatan kesehatan saat penyakit malaria dan diare menyebar.
Regina Nyakol Piny, ibu sembilan anak, kini tinggal di sekolah dasar di desa Wangchot setelah rumah mereka terendam banjir.
"Kami tidak punya makanan dan hanya mengandalkan badan kemanusiaan PBB atau mengumpulkan kayu bakar dan menjualnya," katanya.
“Anak-anak saya sakit karena banjir, dan tidak ada pelayanan medis di tempat ini," ujarnya.
Baca juga: Seorang Pria Sudan Diculik Dari Warung Kopi, Lima Hari Kemudian Jadi Mayat
Dia berkata bahwa dia sangat menunggu perdamaian kembali ke negara itu, dengan keyakinan bahwa layanan medis akan mengikuti "itu bahkan akan cukup bagi kami".
Salah satu keponakannya, Nyankun Dhoal, melahirkan anak ketujuhnya ke dunia air pada bulan November.
“Saya merasa sangat lelah dan tubuh saya terasa sangat lemah,” katanya.
Salah satu payudaranya bengkak, dan bayinya mengalami ruam.
Dia menginginkan makanan, dan terpal plastik agar dia dan keluarganya bisa tetap berada di area kering.
Lumpur memaksa orang-orang berjuang setiap hari menahan air dan mencari sesuatu untuk dimakan.