Update Corona di Aceh

Aceh Akhiri Tahun 2020 dengan Kasus Konfirmasi Covid-19 Paling Rendah Nasional

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mencatat Aceh mengakhiri tahun 2020 dengan kasus konfirmasi Covid-19 paling rendah nasional...

Penulis: Subur Dani | Editor: Jalimin
For Serambinews.com
Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani (SAG). 

Laporan Subur Dani | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mencatat Aceh mengakhiri tahun 2020 dengan kasus konfirmasi Covid-19 paling rendah nasional.

Lima provinsi kasus paling rendah per 31 Desember 2020, yakni Aceh ( 4 kasus), Maluku Utara (11 kasus), Kalimantan Barat (25 kasus), Nusa Tenggara Timur (26 kasus), Sulawesi Barat dan Kepulauan Riau (27 kasus).

Hal itu diungkapkan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani kepada awak media setibanya di Banda Aceh usai kunjungan kerja ke Aceh Jaya, Aceh Barat, dan Nagan Raya, mendampingi Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah MT, Jumat (1/1/2021) malam.

“Alhamdulillah, kita tutup tahun ‘pendemi’ 2020 dengan kasus terkonfirmasi paling rendah nasional. Selengkapnya dapat diunduh pada laman infeksiemerging.kemkes.go.id,” ujarnya.

Jubir Pemerintah Aceh itu menjelaskan, empat kasus Covid-19 akhir tahun itu meliputi warga Banda Aceh tiga orang, dan satu lainnya warga Aceh Selatan. Kasus sembuh bertambah 14 orang, yakni warga Aceh Timur sembilan orang, Lhokseumawe dua orang, warga Aceh Selatan, Aceh Barat Daya, dan warga Kota Langsa, sama-sama bertambah satu orang.

Sementara itu, Aceh memasuki awal baru, 1 Januari 2021 dengan mencatat tujuh kasus terkonfirmasi baru. Korban baru infeksi virus corona itu warga Kota Banda Aceh dan Lhokseumawe sama-sama dua orang.

"Sementara tiga kasus lainnya masing-masing warga Simeulue, Bireuen, dan warga Aceh Tamiang," urai pria yang akrab disapa SAG itu.

“Pasien Covid-19 yang dilaporkan sembuh bertambah dua orang masing-masing warga Kabupaten Pidie Jaya dan Aceh Tamiang,” tambahnya.

Kemudian, ia mengingatkan masyarakat tentang kemungkinan serangan kedua pandemi Covid-19 yang sedang mencemaskan dunia.

Sejarah pandemi flu Spanyol pada 1918 memberi pelajaran penting, serangan kedua virus corona bisa lebih ganas. Karena itu, ia mengimbau semua lapisan masyarakat tetap waspada dan disiplin dan konsisten menjalankan protokol kesehatan.(*)

Baca juga: IARMI Bersama SPK-YPMA Salurkan 5.000 Masker dan 500 Paket Sembako untuk Korban Banjir

Baca juga: Drone Pengintai Diduga Milik China Masuk Indonesia, Pemeritah Harus Serius Usut Asal Usul Drone

Baca juga: Rela Jauh-jauh dari Jepang ke Medan Ketemuan di Hotel, Ternyata Gisel Janjikan Ini ke MYD

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved