Bosan Cuma Disuruh Duduk di Rumah Mewah Setiap Hari, Nenek Konglomerat Ini Pilih Jadi Pengemis
Nenek 80 tahun ini setiap hari menghabiskan waktunya untuk mengemis di sebuah stasiun kereta api di Hangzhou, China.
Wanita 80 tahun itu dikabarkan memulai hobinya dengan mejual peta di stasiun kereta api, tapi dilarang oleh petugas.
Baca juga: Bocah 12 Tahun Bertaruh Nyawa Lepaskan Diri dari Terkaman Buaya Raksasa, Sempat Tendang Kepala Buaya
Baca juga: Pengantin Baru Dipenjara, Jadi Tersangka Kasus Kerumunan Acara Pernikahan saat Pandemi Covid-19
Karena itu lah, dia memutuskan untuk mengemis saja.
Setiap hari, dia mulai mengemis pukul 10 pagi dan pulang pukul 8 malam.
Menurut beberapa sumber, dia bisa menghasilkan 300 yuan (sekitar Rp 650 ribu) setiap harinya.
Demi menghentikan kebiasaan sang ibu, putranya bahkan membagikan foto ibunya ke media sosial dan memperingatkan orang-orang agar tak memberikan uang kepadanya.

Tapi cara itu tak berhasil, sampai akhirnya kini petugas stasiun harus memberi pengumuman lewat pengeras suara setiap harinya.
"Seorang nenek di stasiun menggunakan usianya untuk menarik simpati. Keadaan ekonomi keluarganya cukup baik, jadi tolong jangan tertipu," demikian bunyi pengumuman itu.
Kisan nenek itu pun langsung menuai pro dan kontra di media sosial.
Banyak yang menghujatnya karena menipu orang-orang yang lebih miskin darinya, dengan meminta uang yang tidak ia butuhkan.
Namun, tak sedikit pula yang membela dan berspekulasi bahwa nenek itu mengemis karena kesepian.
Namun, tudingan itu dibantah oleh putranya yang mengatakan bahwa ibunya tinggal bersamanya.
Tetapi, diakuinya ia tak bisa menemani sang ibu 24 jam sehari karena ia juga harus pergi bekerja.
Shanghaiist melaporkan bahwa wania tersebut mengaku tak ingin duduk di rumah seharian.
Dia mengklaim terpaksa mengemis karena harus mengumpulkan uang untuk menyewa pengasuh yang bisa mengurusnya mengingat usianya yang semakin tua.
(*)
Artikel ini telah tayang di Sosok.id dengan judul Jangan Tertipu dengan Tampilannya yang Lusuh, Nenek Pengemis Ini Nyatanya Seorang Konglomerat, Ngaku Ngemis Gegara Bosan Saban Hari Cuma Disuruh Duduk di Rumah Mewahnya