Berita Banda Aceh
Dyah Kunjungi Pemenang Aceh Berdikari, Tudung Saji Etnik Aceh Jaya akan Dipakai di VVIP Bandara SIM
Kunjungangan itu disela-sela kesibukannya mendampingi kunjungan kerja Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah MT ke Pantai Barat, Aceh, pada 30 Desember 2020
Penulis: Mawaddatul Husna | Editor: Mursal Ismail
Kunjungangan itu disela-sela kesibukannya mendampingi kunjungan kerja Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah MT ke Pantai Barat, Aceh, pada 30 Desember 2020 hingga 1 Januari 2021.
Laporan Mawaddatul Husna | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Ketua TP PKK Aceh, Dyah Erti Idawati, mengunjungi Mak Leot Aisyah, perajin tudung saji atau sange di Aceh Jaya.
Kemudian juga mengunjungi dua entrepreneur muda, pemenang sayembara Aceh Berdikari di Aceh Barat.
Kunjungangan itu disela-sela kesibukannya mendampingi kunjungan kerja Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah MT ke Pantai Barat, Aceh, pada 30 Desember 2020 hingga 1 Januari 2021.
Didampingi Ketua Dekranasda Aceh Jaya, Ernani Wijaya, Dyah melihat aneka model sange (tudung saji) etnik hasil kerajinan tangan Aisyah, di Keude Krueng Sabe.
Perempuan berusia 45 tahun itu menunjukkan teknik merekatkan potongan kain batik pada rangka baja dengan lem panas untuk menghasilkan sange aneka bentuk, ukuran, warna, dan motif batik etnik Aceh Jaya.
Dyah Erti Idawati tampak tertarik dan memesan sejumlah hasil kerajinan tersebut.
Tudung saji batik etnik Aceh Jaya itu rencananya akan dipakai di Ruang VVIP Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang, Aceh Besar dan Pendopo Gubernur Aceh.
Baca juga: Ayo Dukung Finalis Putra-Putri Kebudayaan Nusantara asal Aceh Jadi Juara Favorit Medsos
Baca juga: Keutamaan Sholat Tahajud Mempercepat Doa Dikabulkan, Ini Bacaan Zikir Lengkap dan Niatnya
Baca juga: Capella Honda Racing Terus Lakukan Persiapan untuk Kejurda Balap Motor
“Kita promosikan hasil kerajinan tangan Mak Leot ini kepada tamu-tamu Pemerintah Aceh dari dalam dan luar negeri,” ujar Dyah seperti dikutip dalam siaran pers kepada Serambinews.com, Minggu (3/1/2021).
Pada kesempatan itu, perajin tudung saji ini meminta bantuan sebuah mesin rajut untuk merajut pinggir kain batik untuk bahan pembuatan tudung saji itu.
Dyah Erti Idawati langsung menyanggupinya dan akan mengirim bantuan berupa uang tunai supaya dapat membeli mesin rajut sesuai kebutuhannya.
Pada kesempatan itu, Dyah Erti Idawati dan rombongan juga berkunjung ke sebuah usaha laundry kiloan di Gampong Peunaga Rayeuk, Kecamatan Meureubo, Aceh Barat.
Usaha laundry ini satu di antara 200 enterpreneur Aceh Berdikari.