Internasional

Seorang Apoteker Rusak 500 Dosis Vaksin Virus Corona, Dengan Alasan Tidak Aman

Seorang apoteker Wisconsin AS dituduh menyabotase lebih dari 500 dosis vaksin Covid-19. Kepada penyelidik, dia beralasan merusak botol itu karena dia

Editor: M Nur Pakar
Departemen Kepolisian Grafton
Apoteker Stephen Brandenburg 

SERAMBINEWS.COM, WISCONSIN - Seorang apoteker Wisconsin AS dituduh menyabotase lebih dari 500 dosis vaksin Covid-19.

Kepada penyelidik, dia beralasan merusak botol itu karena dia yakin itu tidak aman, menurut rincian baru yang terungkap di pengadilan pada Senin (4/1/2021).

Departemen Kepolisian Grafton merilis pernyataan tentang penangkapan Stephen Brandenburg pada 31 Desember 2020 di rumahnya.

Apoteker berusia 46 tahun, yang lisensinya diberikan pada 1997 adalah seorang ahli teori konspirasi yang diakui.

Dia mengatakan kepada penyelidik, yakin vaksin Moderna tidak aman untuk manusia dan dapat membahayakan serta mengubah DNA.

Baca juga: VIDEO - 14.000 Dosis Vaksin Covid-19 Tiba di Aceh, Distribusi Tunggu Arahan dari Pusat

Detektif Sgt. Eric Sutherland mengatakan dalam pernyataan kemungkinan penyebabnya.

Brandenburg memberikan pengakuan, telah melakukan hal ini.

Tujuannya untuk menghancurkan obat.

Dia melakukan hal-hal yang dituduhkan kepadanya, kata Jaksa Wilayah Ozaukee County Adam Gerol kepada hakim selama sidang melalui video Zoom.

Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa vaksin Covid-19 mengubah DNA manusia.

Beberapa perusahaan, seperti Moderna dan Pfizer, menggunakan teknologi mRNA.

Baca juga: Ini Kebutuhan Vaksin Covid-19 Bagi Tenaga Kesehatan di Lhokseumawe

Memperkenalkan sebagian kecil kode genetik virus untuk mengajari tubuh cara melawan virus yang sebenarnya.

Tetapi vaksin tidak mengubah DNA orang tersebut dengan cara apa pun, menurut Gavi, Aliansi Vaksin.

Polisi Grafton mengatakan Brandenburg telah dengan sengaja mengeluarkan botol-botol itu dari penyimpanan berpendingin di Rumah Sakit Kesehatan Advokat Aurora.

Dari 24 dan 25 Desember 2020 untuk membiarkannya rusak dalam semalam.

Baca juga: Uni Eropa Kecam Kanselir Jerman, Blokir Vaksin Virus Corona

Seorang teknisi farmasi menemukan 57 vial vaksin Moderna di luar lemari es pada 26 Desember.

Setiap vial berisi 10 dosis; sekitar 570 dosis yang dirusak bernilai 11.000 dolar AS.

Namun, karena pandemi saat ini dan pasokan terbatas, beberapa orang menganggap dosisnya tak ternilai harganya.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved