Internasional

Uni Eropa Kecam Kanselir Jerman, Blokir Vaksin Virus Corona

Kanselir Jerman, Angela Merkel, Senin (4/1/2021) mendapat kecaman, seusai memblokir permintaan vaksin virus Corona.

Editor: M Nur Pakar
AFP/Kay Nietfeld / POOL
Kanselir Jerman Angela Merkel 

SERAMBINEWS.COM, BERLIN - Kanselir Jerman, Angela Merkel, Senin (4/1/2021) mendapat kecaman, seusai memblokir permintaan vaksin virus Corona.

Merkel ikut campur tangan secara pribadi untuk memblokir tawaran oleh Menteri Kesehatan Eropa untuk mendapatkan pesanan vaksin lebih banyak.

Dilansir The Telegraph, kemarahan publik berkembang di seluruh benua atas kegagalan Uni Eropa memesan cukup dosis vaksin Pfizer-BioNtech.

Vaksin itu dikembangkan oleh Jerman dan diproduksi di Belgia.

Baca juga: Jerman Lockdown Sampai Akhir Bulan Ini, Korban Kematian Virus Corona Meningkat Setiap Hari

Tapi sekarang tampaknya Merkel memblokir inisiatif menteri kesehatan Jerman, Prancis, Italia dan Belanda untuk memesan lebih banyak stok vaksin pada musim panas lalu.

Surat kabar Bild menerbitkan surat bocor dari empat menteri kesehatan kepada Ursula von der Leyen di mana setuju untuk membatalkan inisiatif.

Kemudian, menyerahkan kendali pesanan vaksin kepada Komisi Eropa.

Menurut surat kabar itu, surat itu ditulis di bawah tekanan dari Merkel, yang ingin mengirimkan sinyal solidaritas pada awal enam bulan masa kepresidenan Jerman di Uni Eropa.

“Kami percaya bahwa sangat penting untuk memiliki pendekatan bersama dan tunggal yang sama terhadap berbagai perusahaan farmasi,” tulis keempat menteri itu.

Baca juga: Penembakan Guncang Jerman, Empat orang Dirawat di Rumah Sakit

“Kami juga menganggap bahwa kecepatan adalah yang terpenting dalam kasus ini. Jadi kami menganggap sangat berguna jika Komisi memimpin proses ini," katanya.

Keempat menteri tersebut telah merundingkan pesanan vaksin Astra-Zeneca.

Tetapi Komisi terjebak dalam negosiasi yang berlarut-larut karena Inggris dan AS mendapatkan pesanan dalam jumlah besar.

Perselisihan datang dengan European Medicine Agency (EMA) yang siap untuk menyetujui vaksin Moderna minggu ini.

Ini akan menjadi vaksin kedua yang disetujui untuk digunakan di UE, setelah vaksin Pfzier-BioNTech.

Baca juga: Jumlah Pendaftar Vaksin Virus Corona di Arab Saudi Berlipat Ganda, Melampaui Angka 1 Juta Orang

Jean-Claude Juncker, berbicara menentang tanggapan UE dengan mengatakan blok tersebut bereaksi sangat lemah.

Namun dia menambahkan UE dilumpuhkan oleh fakta bahwa negara-negara anggota mempertahankan kendali atas kebijakan kesehatan.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved