Internasional
Iran Mengeluarkan Surat Perintah Penangkapan Donald Trump Atas Pembunuhan Soleimani
Pemerintah Iran telah mengajukan "red notice" kepada Interpol yang meminta penangkapan presiden AS Donald Trump dan 47 pejabat Amerika lainnya.
SERAMBINEWS.COM, TEHERAN - Pemerintah Iran telah mengajukan "red notice" kepada Interpol yang meminta penangkapan presiden AS Donald Trump dan 47 pejabat Amerika lainnya.
Mereka dituduh oleh Iran ikut melakukan pembunuhan atas Mayor Jenderal Korps Pengawal Revolusi Islam Qassem Soleimani pada 3 Januari 2020.
"Republik Islam Iran sangat serius menindaklanjuti pengejaran dan menghukum yang memerintahkan dan mengeksekusi kejahatan ini," kata juru bicara pengadilan Iran, Gholamhossein Esmaili seperti dilansir Al Jazeera, Rabu (6/1/2021).
Interpol tidak bisa mengabulkan permintaan penangkapan sebelumnya oleh jaksa Teheran Ali Alqasimehr.
Sebelumnya telah mengeluarkan surat perintah internasional pada Juni 20210 untuk penangkapan Trump dan pejabat lainnya di Pentagon dan komando pusat AS.
Dengan tuduhan pembunuhan dan terorisme.
Baca juga: Iran Bersumpah Beri Tanggapan Keras Atas Setiap Serangan Israel
Menolak permintaan pada Juni, Interpol mengatakan konstitusinya sendiri melarangnya mengambil intervensi atau aktivitas yang bersifat politik, militer, agama atau ras.
Ketika Trump meninggalkan jabatannya pada 20 Januari 2021, Iran berharap akan lebih mudah untuk memaksanya menghadapi konsekuensi atas pembunuhan Soleimani.
Ketua Mahkamah Agung Iran Ebrahim Raisi, mengatakan:
“Untungnya, kepresidenan Trump telah berakhir."
"Tetapi bahkan jika masa jabatannya belum berakhir, tidak dapat diterima untuk mengatakan seseorang tidak seharusnya bertanggung jawab."
Baca juga: Iran Sita Kapal Tanker Korea Selatan, Sebagian Awak Kapal Dari Indonesia
Masa jabatan Trump berakhir pada 20 Januari 2021.
Ali Kadkhodaei, juru bicara Dewan Penjaga yang memeriksa undang-undang dan mengawasi pemilu di Iran mengakui sulit untuk mengambil tindakan hukum saat Trump menjabat.
Tetapi, beberapa pakar internasional berpandangan bahwa setelah kepresidenan Trump berakhir, ini mungkin saja.
Ketegangan meningkat antara Iran dan AS sekitar peringatan pertama kematian Soleimani.
AS telah menerbangkan pembom B-52 di atas Teluk bulan lalu, dan membuat keputusan.
Kemudian, pada Senin (4/1/2021) mempertahankan kapal induk di daerah tersebut.
Dengan alasan, ada ancaman yang meningkat dari Iran, Al Jazeera melaporkan.(*)
Baca juga: AS Pertahankan Kapal Induk di Teluk Persia, Antisipasi Serangan Iran
