Berita Subulussalam
Perekonomian Subulussalam Berangsur Menggeliat di Tengah Pandemi Covid-19
“Pergerakan perekonomian dan aktivitas bisnis di Subulussalam ini tentunya tetap memperhatikan protokol kesehatan Covid-19," kata Baginda Nasution.
Penulis: Khalidin | Editor: Nasir Nurdin
“Pergerakan perekonomian dan aktivitas bisnis di Subulussalam ini tentunya tetap memperhatikan protokol kesehatan Covid-19," kata Baginda Nasution.
Laporan Khalidin I Subulussalam
SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM - Meski pandemi Covid-19 belum ada tanda-tanda kapan berakhir, namun perekonomian di Kota Subulussalam kini berangsur menggeliat.
“Pada awal pandemi Covid-19 memang sempat terjadi penurunan namun dalam beberapa bulan terakhir tanda-tanda pemulihan mulai muncul,” kata Baginda Nasution, SH MM, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Kota Subulussalam kepada Serambinews.com, Rabu (6/1/2021)
Menurut Baginda, pemulihan ekonomi itu mulai tampak seiring aktivitas retail yang turut menggeliat kembali.
Sentra ekonomi pusat perbelanjaan dan pasar kini mulai beraktivitas setelah sempat lumpuh akibat pembatasan di tengah pandemi.
“Pergerakan perekonomian dan aktivitas bisnis di Subulussalam ini tentunya tetap memperhatikan protokol kesehatan Covid-19,” terang Baginda.
Selain perniagaan di pusat perbelanjaan maupun warung dan restoran, denyut perekonomian di bidang perkebunan serta pertanian juga mulai menunjukkan pemulihan.
Baginda mengatakan, masyarakat Subulussalam yang mayoritas memiliki perkebunan kelapa sawit terbantu di tengah pandemi Covid-19.
Pasalnya, harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit tetap stabil bahkan mengalami kenaikan yang nyaris mencapai Rp 1.900 per kilogram di pabrik.
Harga TBS kelapa sawit tahun ini mencapai angka tertinggi dalam empat tahun terakhir. Sebelumnya sempat anjlok hingga titik terendah yakni Rp 600 per kilogram di tingkat petani.
Di Subulussalam, menurut Baginda , rata-rata masyarakat mulai kalangan bawah hingga menengah atas memiliki kebun kelapa sawit.
Bahkan, para pengusaha, ASN hingga pejabat di Kota Subulussalam umumnya juga memiliki usaha sampingan berupa kebun kelapa sawit.
Menurut Baginda, sektor perkebunan kelapa sawit jadi benteng ketahanan ekonomi masyarakat di Subulussalam.
Baginda juga berharap pihak perusahaan untuk meningkatkan kepedulian sosial terhadap masyarakat di sekitar perkebunan, dalam upaya pencegahan penyebaran dan mengatasi dampak sosial akibat Covid-19. (*)