Kupi Beungoh
Proyek Vaksin Kepentingan Siapa?
Kandungan vaksin yang dimasukkan ke dalam tubuh, tidaklah mengandung “microchip” seperti hoaks yang beredar di kalangan masyarakat melainkan dengan tu
Selain itu, bagi masyarakat yang belum dikabari melalui dua media tersebut, dapat mengakses ke alamat website www.pedulilindungi.id yang dimana website tersebut sudah resmi dan di bawah dari tanggung jawab Kementerian Komunikasi dan Informatika yang telah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Menurut Kemenkes RI penyuntikan vaksin yang direncanakan berkala, memprioritaskan petugas kesehatan, sebagai garda terdepan, yang selanjutnya bergilir dan menyeluruh ke semua masyarakat Indonesia.
Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Lembaga Pemberdayaan dan Penguatan Kesehatan Masyarakat BKPRMI Kota Banda Aceh, terkait pandangan masyarakat terhadap vaksinasi COVID-19 yang akan direncanakan dalam waktu dekat di tahun 2021 ini, didapatkan hasil bahwa banyak masyarakat yang menghawatirkan akan ketidakjelasan sumber bahan yang dikandung dalam pembuatan vaksin, apakah mengandung bahan-bahan haram atau sudah adakah verifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Selain itu, masyarakat juga khawatir terkait apakah vaksin mengandung microchip sebagaimana yang beredar luas didunia maya.
Kebingungan dan keresahan ini yang mendasari sikap penolakan dari rakyatnya sendiri terkait rencana pemerintah ingin melakukan pemberian vaksin COVID-19 secara gratis kepada seluruh rakyat Indonesia.
Apalagi vaksin yang ditenggarai sangat berbau bisnis dari pendapat sekelompok orang, merasa masyarakat hanya dijadikan sebagai kelinci percobaan dalam pengujian vaksinasi ini.
Rasa ketakutan, kebingungan, dan keresahan masyarakat harus ditangani segera oleh pemerintah sebagai pihak penyelenggara atau penjamin dari keamanan vaksin yang diadakan oleh pemerintah Republik Indonesia.
Sebab jika masalah itu dibiarkan berlarut-larut akan menular, yang nantinya dapat mempengaruhi terhadap keefektifan penanganan masalah pandemi ini.
Bisa saja orang awam yang belum tersentuh hoaks percaya dengan berita-berita bohong yang beredar, baik yang disebarkan dengan media mulut ke mulut, atau media sosial sekalipun terpengaruh, sehingga perlu dicari cara penangkal segera sebelum menginvasi target korban lainnya.
Permasalahan negeri ini tidak hanya masalah corona, banyak masalah lainnya yang sudah menghiasi tahun 2020 seperti korupsi dana bantuan sosial pandemi, telat dalam mengambil sikap dalam lockdown daerah, ketidak berhasilnya pemerintah mengontrol jumlah kasus COVID-19 dan konflik horizontal antar umat beragama.
Diakui bersama, ketidakpercayaan yang didapatkan pemerintah saat ini merupakan buah dari kemarahan akibat ketidakadilan, dan orang-orang sedang mencari figur pemimpim yang berani menyatakan, melakukan mendobrak kebatilan.
Kekosongan dan kehampaan kepemimpinan pemerintah sebagai yang bertanggung jawab dalam pemilihan jenis Vaksin Sinovac dari sekian banyak jenis vaksin yang ada di seluruh dunia, menjadi hal yang sangat perlu disoroti sebab sejauh ini yang dirasakan oleh masyarakat, pemerintah tidak selalu hadir dalam menyelesaikan persoalan rakyat yang dipimpinnya.
Hadirnya ikon yang baik dalam pemerintahan dirasa perlu yang dapat dijadikan sebagai obat kepercayaan rakyat, salah satunya dalam membantu menyelesaikan permasalahan COVID-19 di tanah air.
Kegagalan yang sebelumnya akibat ketidakcakapan dalam merespons adanya kasus positif pertama kali di Indonesia dan penyepelean permasalaan harus dijadikan pelajaran dengan sebaik-baiknya.
Sebab kita bukanlah negara maju seperti Amerika yang dapat tetap bertahan dan berdiri kuat tanpa adanya masalah kekurangan alat pelindung diri (APD), dan kolaps perekonomian rakyat.