Kupi Beungoh
Proyek Vaksin Kepentingan Siapa?
Kandungan vaksin yang dimasukkan ke dalam tubuh, tidaklah mengandung “microchip” seperti hoaks yang beredar di kalangan masyarakat melainkan dengan tu
Oleh: T Andi Syahputra*)
Sebanyak 99 Persen masyarakat Indonesia hingga hari ini sudah pernah membaca atau mendengar kata vaksin.
Vaksinasi merupakan salah satu upaya sebagai bentuk ikhtiar hamba dengan menyuntikkan vaksin ke dalam tubuh agar dihasilkannya antibodi yang berguna sebagai penangkal penyakit.
Perkembangan isu vaksinasi di kalangan masyarakat kian hari kian deras terdengar di awal tahun mengingat kita telah lama berdiam diri di rumah atau bekerja dengan tatanan kehidupan baru (new normal) akibat pandemi COVID-19 yang sudah hampir satu tahun lamanya.
Cara kerja dari vaksin COVID-19 sangat berhubungan dengan agen penyebab dari penyakit itu sendiri.
Kandungan vaksin yang dimasukkan ke dalam tubuh, tidaklah mengandung “microchip” seperti hoaks yang beredar di kalangan masyarakat melainkan dengan tujuan agar dapat menimbulkan reaksi imunitas tubuh atau kekebalan tubuh sehingga tubuh dapat siap dari serangan infeksi di kemudian hari.
Dengan tervaksinnya seluruh masyarakat dapat menciptakan kondisi “Herd Immunity”, yang dapat diartikan sebagai kondisi dimana semakin banyak masyarakat dalam suatu lingkungan yang memiliki tingkat kekebalan tinggi terhadap penyakit menular yang dapat menghambat hingga memutus proses penyebarannya virus.
Baca juga: Masyarakat Harus Paham Betul Manfaat Vaksinasi
Baca juga: Pemerintah Pastikan Fatwa Halal Vaksin Sinovac Keluar Sebelum 13 Januari
Baca juga: Gubernur dan Kapolda Siap Divaksin Pertama
Kabar dari pemerintah yang telah mengupayakan dengan hadirnya vaksin, salah satunya yaitu Vaksin Sinovac yang didatangkan langsung oleh pemerintah Indonesia dari Cina menuai berbagai prokontra di kalangan masyarakat.
Beberapa kelompok masyarakat menanggapi ini sebagai kabar gembira yang harus disyukuri sebab sudah lama kita hidup dengan kehati-hatian akibat takut terjadinya penularan dari penyakit COVID-19.
Vaksin Sinovac yang telah didatangkan oleh pemerintahan Indonesia pada tanggal 6 Desember yang lalu sudah ditambah lagi stoknya, setidaknya 1,8 juta dosis vaksin COVID-19 untuk menggenapkan tiga juta dosis ketersediaan vaksin.
Kedatangan vaksin ini selanjutnya akan dilakukan pensuplaian kepada seluruh provinsi yang ada di Indonesia agar dapat menjangkau seluruh target yang telah ditetapkan oleh Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, dalam Keputusan No. Hk.01.07/Menkes/12757/2020 tentang Penetapan Sasaran Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19.
Seperti yang kita ketahui jumlah penduduk Indonesia sangatlah banyak, bahkan dari referensi survei kependudukan tercatat 426 juta dosis yang akan dihadirkan untuk memenuhi kebutuhan dan melindungi masyarakat Indonesia di masa pandemi.
Direncanakan penyuntikan vaksinasi di Indonesia dilakukan pada seluruh titik pelayanan yang dilakukan secara bergelombang, dimana nantinya pada gelombang yang kedua akan diutamakan pada seluruh pelosok yang ada di Indonesia dalam jangka waktu yang singkat dari gelombang pertama.
Sejak terhitung tanggal 1 Januari 2021 pemerintah telah mengupayakan untuk menginfokan setiap masyarakat yang terpilih menjadi calon penerima vaksin COVID-19 secara gratis.
Beberapa orang yang terpilih dikabari melalui media SMS atau juga ada beberapa dalam media email.