Internasional
Joe Biden Menyalahkan Trump Atas Kekerasan di Capitol yang Mengguncang AS, Pelaku Teroris Domestik
Presiden terpilih AS Joe Biden mengecam para perusuh yang menyerbu Gedung Capitol AS sebagai teroris domestik. Dia menyalahkan Presiden Donald Trump
Biden menandai daftar serangan Trump terhadap norma-norma Amerika, termasuk serangannya terhadap pers.
Kemudian, komunitas intelijen dan tekanannya pada pejabat negara bagian dan federal serta hakim untuk tunduk padanya untuk membatalkan pemilihan.
Biden mengatakan Trump mencoba menggunakan massa untuk membungkam suara hampir 160 juta orang Amerika yang memberikan suara pada November 2021.
Wakil Presiden terpilih AS Kamala Harris juga berbicara tentang perlakuan polisi terhadap para pengunjuk rasa yang sebagian besar berkulit putih.
Dibandingkan dengan cara bagaimana polisi menangani protes Black Lives Matter.
Baca juga: Joe Biden: Rakyat Amerika Akan Berdiri di Belakang Saya
"Kami menyaksikan dua sistem peradilan, ketika kami melihat satu yang membiarkan ekstremis menyerbu Capitol Amerika Serikat," ujar Harris.
"Satu lagi melepaskan gas air mata pada pengunjuk rasa damai musim panas lalu," tambah Harris.
Biden menyatakan tidak ada yang bisa memberi tahunya, jika itu adalah sekelompok Black Lives Matter yang memprotes kemarin.
Karena, mereka tidak akan diperlakukan sangat, sangat berbeda dengan gerombolan preman yang menyerbu Capitol.
Dia berharap gambar yang membandingkan kehadiran polisi pada Rabu (6/1/2021) dengan protes Black Lives Matters akan membuka mata orang Amerika terhadap kebutuhan reformasi.
Pernyataan itu datang selama sebuah acara di Wilmington, Delaware, untuk memperkenalkan tim Departemen Kehakiman Biden.
Akan dipimpin oleh hakim pengadilan banding federal Merrick Garland sebagai Jaksa Agung.
Biden juga mengumumkan penasihat keamanan dalam negeri pemerintahan Obama, Lisa Monaco sebagai Wakil Jaksa Agung.
Mantan Kepala HaS sipil Departemen Kehakiman Vanita Gupta sebagai Ketua Asosiasi Jaksa Agung atau pejabat No. 3.
Dia juga menunjuk seorang asisten jaksa agung untuk hak-hak sipil, Kristen Clarke, sekarang presiden Komite Pengacara untuk Hak Sipil di Bawah Hukum, sebuah kelompok advokasi.
Baca juga: Kongres Akhirnya Mengesahkan Kemenangan Joe Biden Atas Donald Trump