Opini
Membangun Aceh dengan Cinta
Provinsi Aceh memiliki tiga belas suku, yaitu Aceh (mayoritas), Tamiang (Aceh Timur Bagian Timur), Alas (Aceh Tenggara), Aneuk Jamee (Aceh Selatan)

Maka teori norma dan nilai pada dasarnya harus kita pahami bersama, tujuannya adalah agar setiap kebiasan kita senantiasa berada dalam koridor yang ditetapkan, tidak terjadi biar yang menjadikan kita tidak solid. Karena itu, bila merujuk pada konsep norma atau nilai yang diusung oleh beberapa pakar, misalnya John J. Macionis maka akan mengandung definisi sebagai segala aturan dan segala harapan masyarakat yang memandu segala perilaku anggota masyarakat untuk mecapai sebuah tujuan.
Begitu pula dengan Soerjono Soekanto berkata bahwa, "Norma adalah sebuah perangkat dimana hal itu dibuat agar hubungan didalam suatu masyarakat dapat berjalan seperti yang diharapkan. Segala norma yang dibuat akan mengalami proses dalam suatu masyarakat sehingga norma-norma tersebut diakui, dihargai, dikenal dan ditaati oleh warga mayarakat dalam kehidupannya sehari-hari."
Karena itu, marilah kita semua bersatu merawat Aceh dalam bingkai kedamaian, satukan suara, satukan pula tekad demi sebuah tujuan dan bangunlah Aceh dengan cinta. Singkirkan segala kepentingan-kepentingan yang sifatnya sementara saja, jangan pula engkau bawa
kobaran bola api untuk kepentinganmu sesaat. Mari menatap masa depan Aceh yang lebih bermartabat. Karena bila pembangun Aceh dilakukan atas dasar cinta dan ikhlas, maka yakinlah Aceh akan mampu kita bawa ke puncak kejayaan.
Tetapi ingatlah, manakala pembangunan Aceh tidak didasarkan pada cinta, maka bersiaplah bahwa Aceh tak akan berjaya dan terus terpuruk dalam lobang hitam penuh bentangan. Keragaman harus mampu kita rawat untuk menjadikannya sebagai bahan pertimbangan bersama, karena keragama dan perbedaan adalah sebuah keniscayaan yang tidak dapat terelakkan oleh kita. Karena itu Rasulullah Saw jauh hari telah berpesan bahwa, "Perbedaan pendapat umatku adalah rahmat." (HR. Baihaqi)
Mengakhiri tulisan ini, penulis ingin mengutip sebuah petuah dari seorang ulama besar asal Mesir Dr. Ali Jum'ah berkata, "Masuklah kamu melalui pintu cinta, jika engkau masuk melalui pintu cinta, maka dunia akan terbuka untukmu, engkau akan merasa tenteram dan bisa menikmati kehidupanmu, engkau juga akan mendapatkan sesuatu yang berbeda. Maka janganlah engkau masuk melalui pintu ketakutan, tetapi masuklah melalui pintu cinta.
Cintailah hidupmu, pekerjaanmu, agamamu, ibadahmu, tetanggamu, keluargamu, Tuhanmu, Rasulmu. Cintailah! Cintailah! Dan tetaplah menjadi seorang pecinta yang selalu mencintai segalanya." Karena itu, cintailah Aceh! Wallahu A'lam.