Tips Kesehatan
8 Manfaat Kesehatan Limun Kunyit, untuk Alzheimer, Depresi, Anti Kanker, Begini Cara Membuatnya
Terbuat dari kunyit dan jeruk nipis, tanpa mengurangi rasanya minuman limun kunyit juga mengandung banyak kesehatan untuk tubuh loh!
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Safriadi Syahbuddin
SERAMBINEWS.COM - Pernah mendengar istilah limun kunyit? Minuman ini tak hanya menyehatkan dan menyegarkan.
Terbuat dari kunyit dan jeruk nipis, tanpa mengurangi rasanya minuman limun kunyit juga mengandung banyak manfaat untuk kesehatan tubuh loh!
Umumnya, kunyit diigunakan sebagai bumbu dalam masakan sehari-hari.
Kaya akan kurkumin, fitokimia utama dalam kunyit efektif melawan berbagai gangguan seperti aneroksia, luka diabetes, penyeakit lever, artritis dan berbagai penyakit inflamasi lainnya.
Di sisi lain, limun atau air lemon memiliki manfaat tersendiri melawan penyakit seperti urolitiasis kalsium, sejenis penyakit batu ginjal dan juga dalam pengelolaan berat badan.
Komponen utama dalam limun adalah asam sitrat bersama dengan nutrisi lain seperti folat dan kalium.
Apa saja manfaat kesehatan dari limun kunyit? Melansir dari Boldsky, berikut 8 manfaat limun kunyit untuk kesehatan.
Baca juga: Intip! Manfaat Minum Kopi Tanpa Gula, Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental hingga Jantung
1. Mencegah Alzheimer
Kurkumin dan asam sitrat keduanya merupakan antioksidan kuat dan memiliki efek antiinflamasi yang kuat melawan penyakit.
Limun kunyit dapat membantu menekan kerusakan oksidatif pada otak, mengurangi peradangan dan mencegah penurunan kognitif dan penumpukan amiloid.
Limun dapat menurunkan risiko Alzheimer dan dapat membantu mencegah kondisi tersebut.
2. Mengurangi gejala depresi
Limun kunyit bekerja sebagai antidepresan dan dapat membantu mengurangi gejala depresi seperti kecemasan, kelelahan, kehilangan minat, kehilangan nafsu makan, masalah tidur, iritasi, kemarahan, perubahan suasana hati, dan pikiran untuk bunuh diri.
Kedua bahan ini memberikan antioksidan di kedua tumbuhan yang membantu berfungsinya otak.
3. Dapat menurunkan resiko kanker